Selasa 30 Mar 2021 19:17 WIB

Ini Peran 4 Terduga Teroris di Condet dan Bekasi

Densus menangkap empat terduga teroris pada Senin kemarin.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus (kanan)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membeberkan lokasi penangkapan terhadap empat terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Senin (29/3) kemarin. Keempat terduga teroris tersebut berinisial ZA (37), HH (56), NAJ (46) dan BS (43).

"Inisial ZA dibekuk di Cikarang, Cibarusa, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, HH ditangkap di Condet, Jakarta Timur. AJ di Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan dan BS di Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara," ujar Yusri, Selasa (30/3).

Baca Juga

Menurut Yusri, keempat orang tersebut memiliki perannya masing-masing dan saat ini masih dilakukan pendalaman Densus 88 Antiteror Polri. Salah satunya, HH orang yang memiliki peran penting sebagai penggerak terhadap tiga terduga teroris lainnya. 

"HH sebagau motivator dan fasilitator penggerak dalam kelompok ini," kata Yusri.

Terduga teroris ZA berperan membeli bahan baku dan bahan peledak. Ia juga memberitahukan cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan kimia kepada terduga teroris lainnya. Kemudian BS berperan mengetahui cara membuat bahan peledak.

Sementara, AJ berperan mengetahui dan membantu ZA dalam membuat bahan peledak. Bahkan keduanya pernah mengikuti beberapa pertemuan dalam rangka melakukan teror dengan bahan peledak.

Sedangkan HH adalah otak di balik rencana pengeboman. Karena dia diketahui merencanakan dan mengatur pembuatan bersama ZA. Kemudian ia  menghadiri pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan amaliyah. Bahkan, HH membiayai dan mengirim video berisi teknis pembuatan bahan peledak ke tiga rekannya.

"Untuk kaitan dengan Makassar sampai saat ini belum ada keterkaitan dengan mereka. Masih didalami terus karena BB yang ditemukan banyak," kata Yusri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement