Senin 29 Mar 2021 10:35 WIB

Beri Izin ke Mikrofon dan Kamera, Perhatikan Ini

Kebutuhan aktivitas jarak jauh membuat orang memberikan akses ke kamera dan mikrofon.

[Ilustrasi] Siswa belajar menggunakan ponsel untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring selama pandemi Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
[Ilustrasi] Siswa belajar menggunakan ponsel untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, cukup banyak pengguna yang memberikan izin bagi aplikasi untuk mengakses kamera dan mikrofon. Studi Risiko Keamanan TI Konsumen dari Kaspersky, mengatakan, memberikan izin bagi aplikasi untuk mengakses kamera dan mikrofon harus benar-benar dicermati agar tidak menjadi bumerang bagi penggunanya.

Temuan Kaspersky, dikutip dari siaran pers, Senin (29/3), kebutuhan bekerja dan belajar jarak jauh membuat 27 persen responden berusia 25-34 tahun selalu memberikan akses ke kamera dan mikrofon. Aplikasi konferensi video menjadi tumpuan untuk melakukan aktivitas seperti belajar dan bekerja dari jarak jauh. 

Baca Juga

Penggunaan webcam dan mikrofon meningkat selama pandemi Covid-19. Selama setahun terakhir, sejak pandemi virus corona di berbagai negara, penggunaan aplikasi konferensi video melonjak, Microsoft Teams misalnya, pada Juni 2020 lalu tumbuh sebesar 894 persen dibandingkan pada Februari tahun yang sama.

Selanjutnya, ada 23 persen dari 15.000 responden yang disurvei memberikan izin kepada aplikasi untuk mengakses webcam dan mikrofon. Hasil survei juga menemukan bahwa kesadaran terhadap keamanan siber semakin membaik diiringi kebutuhan menggunakan teknologi yang tinggi. 

Studi Kaspersky menunjukkan 59 persen responden khawatir mereka diawasi dari kamera. Selain itu, 60 persen waspada dimata-matai lewat perangkat lunak.

Perusahaan keamanan siber ini menyarankan pengguna untuk cermat memberikan izin kepada aplikasi untuk mengakses kamera dan mikrofon. Caranya, membaca izin apa saja yang diminta ketika memasang aplikasi. 

Pertimbangkan juga relevansi mengakses kamera dan mikrofon dengan fungsi aplikasi tersebut. Jika aplikasi untuk panggilan video, tentu mengakses kamera dan mikrofon adalah hal yang wajar. 

Namun, jika aplikasi tersebut kelihatannya tidak membutuhkan kamera dan mikrofon, perlu diwaspadai mengapa harus mengizinkan menggunakan fitur-fitur tersebut. Selain itu, pengguna bisa menggunakan alat penutup kamera, misalnya pada laptop, untuk memberi rasa tenang ketika kamera sedang tidak digunakan. 

Gunakan juga perangkat lunak untuk melindungi perangkat agar tidak ada akses ilegal ke fitur-fitur seperti mikrofon dan kamera. Terakhir, tinjau aplikasi apa saja yang saat ini diizinkan untuk mengakses kamera dan mikrofon, hapus jika aplikasi tersebut tidak relevan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement