Ahad 28 Mar 2021 06:17 WIB

Pertunjukan Musik Klasik Temani Penerima Vaksin di New York

Musik klasik membantu orang yang gugup supaya lebih nyaman mendapat vaksinasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Pertunjukkan musik klasik menemani peserta vaksinasi di New York.
Foto: AP
Pertunjukkan musik klasik menemani peserta vaksinasi di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pada hari kerja baru-baru ini, suara Vivaldi, Mozart, dan Bach menyapa ratusan warga New York yang baru melakukan vaksinasi. Alunan musik klasik itu terdengar sejak mereka memasuki area observasi medis di salah satu lokasi vaksinasi Covid-19 terbesar di kota itu, Pusat Konvensi Jacob K. Javits Amerika Serikat.

Musik klasik itu bukan rekaman, justru penampilan secara langsung yang dibawakan oleh musisi secara bergantian. Banyak peserta vaksinan yang berhenti untuk merekam video dari musisi di atas panggung.

Baca Juga

Pertunjukan musik secara langsung menjadi hiburan tidak biasa bagi peserta penerima vakain Covid-19. Ruangan yang sebelumnya sebagai rawat inap pasien virus corona, kini berubah menjadi tempat penuh harapan dengan musik yang mengalun.

Bagi beberapa musisi, penampilan kali ini memikiki makna lebih. Pianis bernama Barbara Podgurski mengatakan, penampilannya baru-baru ini di lokasi vaksinasi adalah yang pertama di depan umum sejak pandemi melanda kota itu musim semi lalu.

“Ada tiga bulan di mana saya tidak bermain piano karena saya merasa putus asa,” kata Podgurski.

Podgurski merasa luar biasa dapat memberi pertunjukan yang dapat menghibur bahkan memberikan harapan pada orang lain. “Reaksinya… Saya belum pernah mendengarnya selama setahun. Anda menyadari betapa orang membutuhkan musik dalam hidup mereka, untuk merasakan keindahan dan keajaiban. Itu memberi mereka harapan," ujarnya.

Pertunjukan musik langsung tersebut adalah bagian dari rangkaian konser siang hari selama dua jam dari kolaborasi antara grup nirlaba Sing for Hope dan pemain biola Victoria Paterson. Peterson memulai organisasi nirlaba sendiri, Music and Medicine.

Paterson mengatakan, banyak rekan musisi kehilangan pekerjaannya sejak musik dan pertunjukan musik kota ditutup musim semi lalu. Peristiwa ini menjadi pemicu pertunjukan tidak biasa tersebut.

Musisi yang tampil di Javits Center dibayar untuk bermain. Ada wadah tip juga, tetapi kontribusinya diberikan kepada Sing for Hope sehingga musik dapat terus berlanjut.

"Kita tidak bisa menjadi pengamen dengan kewajiban keluarga pada tahap ini dalam karier kita," kata Paterson.

Pertunjukan musik secara langsung itu juga diapresiasi oleh orang-orang yang datang untuk mendapatkan vaksinasi. Penerima vaksin, Janet Heit, menyatakan menikmati pertunjukan itu menenangkan dan membangkitkan semangat.

“Kami semua mengalami begitu banyak kerugian pada tahun lalu,” ujar Heit yang bertemu dengan para musisi setelah mendapatkan suntikan vaksin.

Seorang kontraktor medis di Javits, Dr. Azmatullah Hussaini, mengatakan pertunjukan itu membantu membuat orang gugup menerima suntikan merasakan lebih nyaman. Menurutnya, setahun terakhir lingkungan itu mengalami ketegangan dan penderitaan kesehatan mental.

"Tapi, dengan orang-orang yang datang untuk mendapatkan vaksin, lingkungan ini dipenuhi dengan harapan karena ini adalah cara untuk mengakhiri pandemi," kata Hussaini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement