Senin 22 Mar 2021 12:02 WIB

PPKM, DKI Belum Terapkan Kembali Kebijakan Ganjil Genap

Dishub DKI Jakarta mencatat terjadi kenaikan volume lalu lintas kendaraan bermotor.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melintasi kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (14/9). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut, belum menerapkan kembali aturan ganjil genap (gage) bagi kendaraan bermotor selama masa PPKM.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintasi kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (14/9). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut, belum menerapkan kembali aturan ganjil genap (gage) bagi kendaraan bermotor selama masa PPKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut, belum menerapkan kembali aturan ganjil genap (gage) bagi kendaraan bermotor selama masa PPKM. Hal itu disampaikan melalui unggahan akun Instagram Dishub DKI @dishubdkijakarta, Senin (22/3)

"Selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta, ganjil genap ditiadakan sementara sampai waktu yang akan diinformasikan kembali," tulis dalam keterangan unggahan tersebut, seperti dikutip Republika.co.id, Senin.

Baca Juga

Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta mencatat terjadi kenaikan volume lalu lintas kendaraan bermotor sebesar 8,3 persen selama perpanjangan PPKM Mikro pada 9-22 Februari 2021 di Ibu Kota. Peningkatan itu dibandingkan dengan dengan penerapan PPKM pada 11-25 Januari 2021 lalu. 

"Volume lalu lintas kendaraan bermotor mengalami peningkatan sebesar 8,3 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).

Selain itu, Syafrin mengungkapkan, mobilitas masyarakat ke pusat transportasi umum juga naik sebesar 3,88 persen. Kemudian, jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan pada PPKM Mikro adalah 788.561 orang per hari atau mengalami peningkatan mencapai 9,46 persen dibandingkan saat pemberlakuan perpanjangan PPKM, yakni sebanyak 720.430 orang per hari.

Selanjutnya, sambung dia, mobilitas masyarakat ke objek rekreasi dan retail juga meningkat hingga lima persen selama PPKM Mikro. "Mobilitas warga ke apotek dan toko bahan makanan selama pandemi juga sangat tinggi, naik hingga 8,25 persen," jelas Syafrin.

Di sisi lain, Syafrin menuturkan, terjadi penurunan pada volume mobilitas warga untuk tujuan tempat kerja dan area permukiman. Dia menjelaskan, untuk mobilitas tujuan ke tempat kerja volume lalu lintasnya menurun 1,88 persen. Sedangkan penurunan untuk mobilitas ke area permukiman sebesar 1 persen.

Selain itu, dia menyebut, mobilitas masyarakat yang menggunakan sepeda juga menurun selama PPKM Mikro. Menurut Syafrin, penurunan itu terjadi akibat intensitas curah hujan di Jakarta beberapa pekan terakhir cukup tinggi. 

"Volume lalu lintas sepeda mengalami penurunan sebesar 31,64 persen," tutur dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement