Senin 22 Mar 2021 06:50 WIB

Pos Indonesia: Sinergi Jadi Kunci Sukses Penyaluran Bansos

Melalui Pos Indonesia, distribusi BST semaksimal mungkin menjangkau semua pihak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga memperlihatkan sejumlah uang  Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diperolehnya pada tahap kesebelas tahun 2021 di Kantor Pos Dumai, Riau, Rabu (17/2/2021). Pemerintah melalui Kementerian Sosial pada tahun 2021 kembali menyalurkan BST di masa pandemi COVID-19 kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai bantuan sebesar Rp300 ribu dan untuk di Kota Dumai sendiri terdapat sekitar 10,307 KPM yang akan menerima bantuan tersebut.
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Seorang warga memperlihatkan sejumlah uang Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diperolehnya pada tahap kesebelas tahun 2021 di Kantor Pos Dumai, Riau, Rabu (17/2/2021). Pemerintah melalui Kementerian Sosial pada tahun 2021 kembali menyalurkan BST di masa pandemi COVID-19 kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai bantuan sebesar Rp300 ribu dan untuk di Kota Dumai sendiri terdapat sekitar 10,307 KPM yang akan menerima bantuan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan bantuan sosial tunai (BST) merupakan bagian dari jaring pengamanan sosial di masa pandemi covid-19. Faizal menyampaikan status pandemi covid sebagai bencana nasional membuat beberapa wilayah melakukan pembatasan sosial guna mencegah penyebaran.

Hal ini menyebabkan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat mengingat terganggunya aktivitas ekonomi terganggu, termasuk pekerjaan harian dan gelombang PHK oleh perusahaan karena ketidakmampuan mempertahankan karyawan dalam situasi pandemi.

Baca Juga

"Penanganan dampak kemunduran ekonomi masih dilakukan pemerintah, seperti pemberian bantuan sosial kepada masyarakat dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan keuangan sebagai langkah cepat dan luar biasa dalam menghadapi covid-19," ujar Faizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (21/3).

Faizal menyampaikan Pos Indonesia sebagai mitra pemerintah dalam pendistribusian BST berusaha semaksimal mungkin menjangkau semua pihak yang terdampak.

"Distribusi program bantuan sosial tidak  pernah mudah. Masalah data, dibutuhkan pendataan yang hati-hati agar tidak salah sasaran," lanjut Faizal.

Faizal menyebut kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Pos Indonesia memerlukan sinergi berupa kooordinasi dan harmonisasi mulai dari penganggaran, pendataan, sampai penyaluran kepada penerima bantuan sosial.

"Sinergi antara pemerintah dan Pos Indonesia sebagai penyedia barang dan jasa pun harus diperkuat. Tidak hanya saat ini, dan juga bila terdapat program-program ke depannya juga," sambung Faizal.

Faizal menambahkan yang menjadi penting dalam pendistribusian BST adalah sosialisasi kepada masyarakat tentang jadwal dan jenis bantuan yang disalurkan Pos Indonesia. 

"Sosialisasi secara masif dan detail kepada agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang jenis bantuan sosial yang mereka terima," kata Faizal menambahkan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement