Kamis 18 Mar 2021 18:11 WIB

TNI AD Bantu Ubah Administrasi Kependudukan Serda Manganang

Aprilia Manganang disebut butuh 10-12 hari untuk proses pemulihan setelah operasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) memperkenalkan Serda Aprilia Manganang via videotron di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Selasa (9/3/2021). Aprilia Manganang diperlkenalkan kembali dengan jenis kelamin laki-laki usai melakukan corrective surgery oleh tim dokter TNI AD.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) memperkenalkan Serda Aprilia Manganang via videotron di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Selasa (9/3/2021). Aprilia Manganang diperlkenalkan kembali dengan jenis kelamin laki-laki usai melakukan corrective surgery oleh tim dokter TNI AD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang telah menjalani operasi korektif atas kelainan alat reproduksinya. Untuk langkah berikutnya, TNI Angkatan Darat (AD) akan memberikan bantuan kepada Manganang dalam proses mengubah administrasi kependudukannya.

Baca Juga

“Brigjen TNI Tetty telah berada di sini juga dan siap membantu untuk mempersiapkan perubahan administrasi data diri termasuk nama Serda Manganang sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam video yang diunggah di Youtube TNI AD, Kamis (18/3).

Masih dalam video yang sama, Kepala Departemen Bedah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Kolonel CKM Guntor, menjelaskan, Manganang membutuhkan waktu 10-12 hari untuk proses pemulihan setelah operasi. Dalam kurun waktu tersebut tim medis memasang kateter agar saluran urin tidak mengganggu area yang operasi.

"Sehingga nanti setelah 12 hari kita angkat kateternya nanti akan terjadi satu kondisi urine tidak lagi mengganggu lukanya karena sudah proses penyembuhan," kata Guntor.

Selain itu Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letjen TNI Budi Sulistya, juga menyatakan, pihaknya sudah biasa melakukan operasi untuk pasien hipospadia. Namun, pasien yang biasa ditangani merupakan pasien anak-anak tidak seperti kasus Manganang.

RSPAD mengerahkan beberapa dokter untuk menangani Manganang. Mulai dari dokter bedah plastik, bedah urologi, tim radiologi, tim anestesi, tim psikiatri, dan dokter lainnya. Menurut Budi, dokter yang terlibat dalam penanganan Manganang mencapai 10 hingga 15 dokter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement