Rabu 17 Mar 2021 20:24 WIB

Padang Panjang Berjuang Jadi Kota Literasi Versi UNESCO

Padang Panjang sampai sekarang masih mempertahankan ciri sebagai kota pendidikan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak membaca buku (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Anak membaca buku (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG- Kota Padang Panjang, Sumatra Barat saat ini sedang berjuang untuk menjadi Kota Literasi versi UNESCO. Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan sekarang mereka sedang melakukan persiapan proposal pengusulan.

"Sejak dulu sampai sekarang, Padang Panjang memiliki banyak pegiat literasi dan itu sudah tercatat dalam sejarah bangsa," kata Fadly, Rabu (17/3).

Baca Juga

Selain Pemko, pihak yang terlibat dalam penyiapan proposal usulan Padang Panjang sebagai Kota Literasi ini adalah akademisi dan praktisi.

Fadly merasa Padang Panjang layak menjadi kota literasi. Padang Panjang memiliki banyak taman baca, komunitas baca dan juga didukung banyaknya keberadaan instansi pendidikan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang Alvi Sena menyebut, program Kota Literasi UNESCO merupakan bagian dari Jaringan Kota Kreatif yang diluncurkan tahun 2004 lalu. Mereka menginginkan Padang Panjang dapat bersanding dengan kota literas dunia seperti Barcelona-Spanyol, Milan-Italia, Manchester-Inggris, Seattle, Amerika Serikat, dan Baghdad-Iraq.

"Padang Panjang sampai sekarang masih mempertahankan ciri sebagai kota pendidikan dan sarat dengan literasi," ujar Alvi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement