Rabu 03 Mar 2021 20:12 WIB

Menteri Ikuti Jejak Modi Pilih Vaksin India

Vaksin buatan India, COVAXIN, belum diketahui efikasinya.

Tenaga kesehatan memegang botol vaksin produksi Bharat Biotech, COVAXIN.
Foto: EPA
Tenaga kesehatan memegang botol vaksin produksi Bharat Biotech, COVAXIN.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para menteri dan pejabat pemerintah India mengikuti jejak Perdana Menteri Narendra Modi yang memilih vaksin Covid-19 buatan dalam negeri. Vaksin tersebut disetujui tanpa data kemanjuran tahap akhir, ketimbang vaksin AstraZeneca.

Menteri kesehatan, menteri luar negeri dan menteri hukum serta gubernur negara bagian India meramaikan Twitter untuk menyatakan dukungan terhadap vaksin COVAXIN usai disuntikkan kepada perdana menteri pada Senin. Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Bharat Biotech itu menuai banyak kritikan.

Baca Juga

"Vaksin buatan India 100 persen aman," kata Menteri Kesehatan Harsh Vardhan usai menerima vaksin COVAXIN.

Tidak sedikit pejabat negara dan dokter yang menolak vaksin COVAXIN sebelum keampuhannya dapat dibuktikan. Bharat Biotech mengatakan telah menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 dan hasilnya akan tersedia Maret ini.

Perusahaan itu mengaku, dukungan Modi dan sejumlah menteri lainnya dapat menjadi contoh bagi warga India lainnya. Sekaligus mengurangi keraguan terhadap vaksin.

Pihaknya sedang berupaya untuk mengekspor vaksin COVAXIN ke sejumlah negara seperti Brasil dan Filipina. Vaksin COVAXIN dan AstraZeneca mengantongi persetujuan regulator India pada Januari.

Pemerintah telah mendistribusikan total 50 juta dosis vaksin ke negara-negara bagian. Akan tetapi, baru 12 persen dari 12 juta orang yang telah divaksin COVAXIN, berdasarkan data pemerintah, dilansir dari Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement