Selasa 02 Mar 2021 16:28 WIB

Marzuki Alie Bersedia Jadi Caketum Demokrat di KLB Bali

Persiapan KLB Partai Demokrat diklaim sudah mencapai 80 persen.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Marzuki Alie
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sekretaris jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie mengaku bersedia menjadi calon ketua umum Partai Demokrat dalam kongres luar biasa (KLB) yang rencananya digelar di Bali. Namun hal tersebut akan dilakulannya, selama forum tersebut memenuhi aturan yang ada.

"Itu panggilan, sepanjang KLB kuorum memenuhi aturan," singkat Marzuki saat dihubungi, Selasa (2/3).

Baca Juga

Marzuki juga menegaskan, dirinya akan maju menjadi caketum Partai Demokrat jika memang adanya dorongan dari para kader. Meski begitu, hingga saat ini ia masih belum mengetahui siapa yang mendorongnya maju.

"Kalau saya tidak diminta, saya tidak akan maju. Kalau diminta itu kan berarti panggilan tugas," ujar Marzuki.

Sebelumnya, salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan mengeklaim bahwa KLB sudah mencapai 80 persen. Kabarnya, pelaksanaan forum tersebut akan digelar di Bali pada Maret tahun ini.

"Tinggal waktunya kita start kapan. Cuma sengaja belum diekspose karena ada hal-hal yang boleh diekspose," ujar Hencky saat dihubungi, Selasa (2/3).

Ia mengatakan, pihaknya sudah siap untuk menggelar KLB. Meski begitu, masih ada alternatif tempat gelaran KLB selain Bali, beberapa di antaranya seperi Batam dan Lombok.

KLB Demokrat, kata Hencky, terbuka bagi siapa saja yang ingin maju sebagai ketua umum. Baik dari internal partai berlambang bintang mercy itu, maupun eksternal.

"Kesiapan kita yang harus benar-benar siap oleh karena kehadiran dari sekian banyak DPC dari luar daerah. Mereka kan pemilik suara," ujar Hencky.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra menyindir sejumlah pihak yang mendorong digelarnya KLB. Ia menegaskan, gerakan pengambilalihan kepemimpinan tersebut tak memiliki hak untuk melakukan hal tersebut.

"KLB itu hak pemilik suara. Ini segelintir petualang politik sisa masa lalu dan mantan-mantan kader, mentang-mentang didukung oknum orang dekat Istana, mau mengadakan KLB, memangnya punya hak suara dari mana," ujar Herzaky.

photo
SBY Menuding Moeldoko - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement