Selasa 23 Feb 2021 16:15 WIB

Sri Mulyani: Tanpa Bansos Angka Kemiskinan RI 11,8 Persen

Sri Mulyani menyebut, bantuan sosial membantu sekitar 30 persen masyarakat miskin.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Menteri Keuangan, Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan, saat ini kondisi masyarakat telah menunjukkan perbaikan, terutama dari sisi belanja. Hal ini karena pemerintah fokus terhadap program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui bantuan sosial sehingga dapat mencegah kondisi buruk masyarakat akibat pandemi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, program PEN fokus terhadap bantuan sosial yang dapat mengurangi kemiskinan masyarakat akibat pukulan Covid-19. “Apabila pemerintah tidak melakukan pembangkitan bansos maka tingkat kemiskinan Indonesia melonjak 11,8 persen,” ujarnya saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (23/2).

Baca Juga

Sri Mulyani menyebut, bantuan sosial membantu sekitar 30 persen masyarakat miskin. Apabila tidak diperhatikan maka konsumsi rumah tangga bisa turun menjadi tujuh persen. 

Namun, menurutnya, bantuan sosial tidak menjadi satu-satunya untuk mengembalikan perekonomian Indonesia. Pemerintah pun berharap terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga kelas menengah dan atas.

“Menahan belanja bukan karena pendapatan yang menurun tapi tidak bisa melakukan aktivitas,” ucapnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menyatakan, penanganan Covid-19 menjadi keharusan untuk menciptakan kepercayaan diri kelompok menengah ke atas. “Ini yang diharapkan masyarakat paling rentan dan miskin dilindungi. Lalu, masyarakat menengah ke atas dilindungi melalui confidence Covid-19 terjaga, sehingga mereka bisa melakukan aktivitas, yaitu konsumsi dan membantu pemulihan ekonomi,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement