Senin 22 Feb 2021 23:38 WIB

BPBD: Banjir di Jakarta Tertangani dengan Baik

Seluruh warga yang sempat mengungsi kini telah kembali ke rumah.

Personel gabungan dari TNI, Polri, petugas Pemadam Kebakaran, PPSU, dan warga sekitar membersihkan endapan lumpur sisa banjir di area Masjid Al-Hidayah, Cipinang Melayu. Jakarta Timur, Senin (22/2). Kegiatan kerja bakti tersebut dilakukan diarea tempat ibadah agar dapat digunakan kembali untuk beribadah. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Personel gabungan dari TNI, Polri, petugas Pemadam Kebakaran, PPSU, dan warga sekitar membersihkan endapan lumpur sisa banjir di area Masjid Al-Hidayah, Cipinang Melayu. Jakarta Timur, Senin (22/2). Kegiatan kerja bakti tersebut dilakukan diarea tempat ibadah agar dapat digunakan kembali untuk beribadah. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan banjir di Jakarta tertangani dengan baik. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, Senin, mengatakan bahwa penanganan genangan dan banjir hingga surut dalam waktu 1 hari.

"Hari Senin pukul 03.00 tadi dipastikan 100 persen sudah surut," ucap Sabdo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Ia ingin menyampaikan terima kasih, apresiasi, kepada seluruh jajaran lintas OPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, TNI/Polri, PMI, organisasi kemasyarakatan yang terlibat langsung dalam upaya menyelamatkan dan mengurangi beban korban yang terdampak oleh hujan ekstrempada hari Sabtu (20/2).

Berdasarkan data BPBD Provinsi DKI Jakarta, saat ini seluruh warga yang mengungsi telah kembali ke rumah.Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta masih menyiagakan fasilitas tenda dan kebutuhan pangan bagi warga terdampak selagi pembersihan tempat tinggal berlangsung.

Seperti diketahui, pada Sabtu dini hari, Jabodetabek menerima curah hujan di atas 150 mm/hari. Untuk wilayah Jakarta, kategorinya ekstrem, yakni sampai 226 mm/hari.

Sabdo juga menuturkan bahwa BPBD Provinsi DKI Jakarta telah membuat rekap data penanganan kejadian banjir besar di Jakarta dari tahun ke tahun yang merujuk pada intensitas curah hujan tinggi/ekstrem, seperti yang terjadi pada tahun lalu dengan curah hujan 377mm/hari. "Data yang ditampilkan adalah data yang merepresentasikan kejadian banjir besar di Jakarta," ucap Sabdo.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menambahkan bahwa mulai 2021DKI Jakarta telah memiliki peta berbasis RT yang memungkinkan masyarakat memantau wilayah tergenang dan luasan area tergenang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement