Sabtu 20 Feb 2021 01:00 WIB

Majelis Dikti Muhammadiyah Apresiasi Tiga PTM Terbaik Dunia

Tiga PTM terbaik dunia diapresiasi Majelis Dikti Muhammadiyah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Gedung Museum Muhammadiyah selesai pembangunan di Komplek kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Selasa (17/11). Rencananya museum ini akan diresmikan pada November ini. Museum ini menjadi etalase sejarah dan dinamika pergerakan dakwah Muhammadiyah di masa lalu, masa kini, dan rencana Muhammadiyah di masa depan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gedung Museum Muhammadiyah selesai pembangunan di Komplek kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Selasa (17/11). Rencananya museum ini akan diresmikan pada November ini. Museum ini menjadi etalase sejarah dan dinamika pergerakan dakwah Muhammadiyah di masa lalu, masa kini, dan rencana Muhammadiyah di masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad mengapresiasi pencapaian tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang masuk dalam deretan 10 besar Universitas Islam terbaik dunia tahun 2021 versi UniRank. Ketiga universitas itu yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). 

"Bagus sekali, sebenarnya itu baru tiga kalau di sepuluh besar. Tetapi kalau sampai lima puluh besar itu ada lagi termasuk Universitas Muhammadiyah Purwokerto itu masuk. Kita akan terus mengembangkan PTM supaya masuk ke peringkat bagus, sekarang sudah mengarah ke situ semua. Apalagi dengan situasi Covid ini, bagaimana kita memperbaiki misalnya sistem informasi kita, supaya kita bisa unggul dan diketahui masyarakat dunia umumnya. Itu harapan kita di masa mendatang," kata Lincolin saat dihubungi Republika pada Jumat (19/2).

Baca Juga

Lincolin mengatakan secara umum seluruh PTM di berbagai daerah terus mengalami perkembangan yang baik. Semisal Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Universitas Muhammadiyah Semarang yang juga kini menjadi salah satu kampus terbaik. Kini semakin banyak PTM yang mampu bersaing dengan kampus-kampus ternama di tiap daerah.  Lincolin pun mengapresiasi PTM di berbagai daerah yang mampu dengan cepat menyesuaikan kegiatan kampus dalam kondisi Covid-19. Sehingga menurutnya dengan kebijakan yang cepat dalam menyesuaikan dengan situasi pandemi, kegiatan PTM dapat lebih cepat terlaksana dibanding kampus lainnya. 

"Justru kondisi covid ini kita lebih mempercepat perbaikan ini, karena kita lebih leluasa, fleksibel dibanding perguruan tinggi lain. Karena kita ini swasta jadi mengubah kebijakan itu kita lebih gampang. Dan sekarang teman-teman itu mengarah ke situ semua, mempercepat bagaimana perubahan terutama kebijakan supaya kita unggul," katanya.

Menurut Prof Lincolin, saat ini PTM di berbagai daerah tengah didorong untuk lebih memajukan sistem teknologi informasi untuk mendukung dan memudahkan proses perkuliahan di masa mendatang. Sebab menurut Prof Lincolin, penggunaan IT dalam perkuliahan akan semakin berkembang meski pandemi telah berakhir. Karenanya Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah juga mendorong dosen-dosen setiap mata kuliah agar mampu menguasai IT. 

"Jadi semua dosen harus melek IT, karena kita tidak akan mundur. Mungkin (setelah pandemi berakhir) nanti bisa jadi dalam empat belas pertemuan, ada empat kali perkuliahan daring. Kita perlu memperbaiki IT kita," katanya.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement