Advertisement

Kecerdasan Buatan Prediksi Keberadaan Virus Corona

Rabu 17 Feb 2021 05:54 WIB

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih

Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

Foto: MgIT03
Kecerdasan buatan menggunakan kombinasi biologi dasar dan machine learning.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah tim ilmuwan telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari tahu di mana virus corona baru dapat muncul. Para peneliti menggunakan kombinasi biologi dasar dan machine learning.

Algoritme komputer mereka memprediksi lebih banyak inang potensial dari galur virus baru daripada yang telah terdeteksi sebelumnya. Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Baca Juga

Ahli virologi dari Universitas Liverpool, Inggris, Dr Marcus Blagrove, yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan timnya ingin tahu dari mana datangnya virus corona berikutnya.

"Salah satu cara mereka dihasilkan adalah melalui rekombinasi antara dua virus corona yang ada, jadi dua virus menginfeksi sel yang sama dan mereka bergabung kembali menjadi virus 'anak' yang akan menjadi strain yang sama sekali baru," kata Dr Blagrove dilansir di BBC, Rabu (17/2).

Para peneliti mampu memasukkan bukti biologis yang ada ke dalam algoritme, mengajari komputer cara mengenali virus dan spesies inang yang paling mungkin menjadi sumber rekombinasi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah tim ilmuwan telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari tahu di mana virus corona baru dapat muncul. Para peneliti menggunakan kombinasi biologi dasar dan machine learning.

Algoritme komputer mereka memprediksi lebih banyak inang potensial dari galur virus baru daripada yang telah terdeteksi sebelumnya. Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Baca Juga

Ahli virologi dari Universitas Liverpool, Inggris, Dr Marcus Blagrove, yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan timnya ingin tahu dari mana datangnya virus corona berikutnya.

"Salah satu cara mereka dihasilkan adalah melalui rekombinasi antara dua virus corona yang ada, jadi dua virus menginfeksi sel yang sama dan mereka bergabung kembali menjadi virus 'anak' yang akan menjadi strain yang sama sekali baru," kata Dr Blagrove dilansir di BBC, Rabu (17/2).

Para peneliti mampu memasukkan bukti biologis yang ada ke dalam algoritme, mengajari komputer cara mengenali virus dan spesies inang yang paling mungkin menjadi sumber rekombinasi ini.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA