REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar Webinar Kesehatan Masyarakat Vaksinasi Covid-19 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, tenaga pendidik, wartawan, dan pedagang pasar. Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Sukamto, dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Anwar Faisol.
Menurut Pelaksana Teknis (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Sri Utomo, vaksinasi Covid-19 dilakukan untuk mengurangi transmisi penyebaran Covid-19. Tidak hanya itu, vaksinasi juga untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, sehingga mencapai kekebalan masyarakat.
"Diharapkan pemberian vaksin Covid-19 dapat merata dan tepat sasaran," ujar Sri saat memberikan paparan, Selasa (16/2).
Lanjut Sri, dari sisi ekonomi upaya pencegahan dengan pemberian vaksinasi Covid-19 dinilai jauh lebih hemat dibandingan pengobatan. Pemberian vaksinasi dilakukan melalui fasilitas kesehatan setempat, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan (protkes) dan sesuai petunjuk teknis layanan vaksinasi di masa pandemi.
"Pentingnya vaksinasi ini perlu dukungan dari lintas program dan masyarakat agar dapat diberikan secara menyeluruh," terangnya.
Baca juga : Bio Farma: Indonesia Perlu Suplai Vaksin dari Beragam Sumber
Kepala Dinkes Kota Depok Novarita menjelaskan, vaksinasi Covid-19 tahap kedua akan diberikan kepada kelompok usia lanjut di atas 60 tahun dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, diberikan kepada petugas pelayanan publik baik TNI, Polri, pelayan hukum, petugas bandara, wartawan, maupun pelayan publik lainnya yang berisiko terpapar Covid-19.
"Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pemberian vaksinasi Covid-19. Tentunya agar upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dapat lebih optimal. Diharapkan masing-masing instansi dan masyarakat dapat memahami pentingnya vaksinasi demi menekan kasus Coronavirus di Kotaa Depok," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
