Sabtu 06 Feb 2021 17:16 WIB

Dua Ribu Jiwa Terdampak Banjir Jember

Hujan berintensitas tinggi di Jember sebabkan banjir sejak kemarin.

Warga duduk di depan rumahnya pascabanjir di salah satu perumahan di Kelurahan Tegal Besar, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Sabtu (30/1). Pada Sabtu (6/2), banjir kembali melanda tiga kecamatan di Kabupaten Jember.
Foto: Antara/Seno
Warga duduk di depan rumahnya pascabanjir di salah satu perumahan di Kelurahan Tegal Besar, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Sabtu (30/1). Pada Sabtu (6/2), banjir kembali melanda tiga kecamatan di Kabupaten Jember.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 2.138 jiwa terdampak banjir yang kembali menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Banjir terjadi sejak Jumat (5/2) malam.

"Banjir kembali menerjang kawasan selatan Jember yakni di Kecamatan Ambulu, Wuluhan, dan Tempurejo," kata Pelaksana tugas Kepala BPBD Jember M. Satuki di Jember, Sabtu (6/2).

Baca Juga

Ia menjelaskan hujan yang turun dengan intensitas tinggi di Jember menyebabkan debit air beberapa sungai meningkat tajam. Air meluap ke permukiman warga seperti yang terjadi di tujuh desa yang tersebar di tiga kecamatan tersebut.

Di Kecamatan Ambulu yang terdampak banjir di Desa Ambulu, kemudian Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan, sedangkan di Kecamatan Tempurejo terdapat lima desa yakni Desa Sidodadi, Wonoasri, Curah Nongko, Curah Takir, dan Sanenrejo. "Sebanyak 794 kepala keluarga (KK) atau 2.138 jiwa yang terdampak banjir yang menerjang di tujuh desa di kawasan Jember bagian selatan itu," katanya.

Ia mengatakan BPBD Jember sudah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian hampir 1 meter. Petugas mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

"Pemantauan dan patroli terus dilakukan di daerah terdampak banjir karena intensitas curah hujan di Jember diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan," katanya.

BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana banjir. "Terutama yang tinggal di bantaran sungai karena curah hujan diprediksi masih cukup tinggi berdasarkan data BMKG, sehingga dikhawatirkan debit air sungai meningkat dan meluap ke permukiman penduduk." kata M Satuki.

Sebelumnya banjir menerjang tujuh kecamatan di Jember pada 12 Januari 2021 yakni Kecamatan Bangsalsari, Tanggul, Gumukmas, Puger, Ambulu, Tempurejo, dan Jenggawah. Ketika itu 3.986 kepala keluarga terdampak, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kemudian banjir bandang menerjang di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bedadung pada 29 Januari 2021 yang menyebabkan 411 kepala keluarga (KK) tersebar di 13 desa/kelurahan yang berada di tujuh kecamatan di Jember terdampak bencana tersebut dan 77 rumah rusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement