Jumat 05 Feb 2021 02:06 WIB

Mahasiswa UNS Buat Inovasi Belajar Bahasa Krama Lewat Puzzle

Puzzle dipakai untuk penanaman nilai karakter pada anak-anak.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Eryneta Nurul Hasanah, menggagas inovasi belajar bahasa Krama atau bahasa Jawa halus melalui puzzle. Gagasan tersebut meraih juara harapan 2 dalam kompetisi esai tingkat nasional.

Baca Juga

Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Eryneta mengusung gagasan berupa permainan puzzle berbasis android untuk mengenalkan unggah-ungguh berbahasa Jawa serta penanaman nilai karakter pada anak-anak.

"Saya menulis esai tentang suatu inovasi yakni membuat aplikasi puzzle anggota badan dan disertai namanya dalam bahasa Jawa baik Ngoko maupun Krama. Selain itu, juga disertai contoh penerapan dalam kalimat dan terdapat paribasan Jawa tentang nasihat-nasihat. Sasaran dari permainan ini adalah anak-anak," jelasnya seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (3/2).

Dalam menginisiasi gagasan tersebut, Eryneta terinspirasi dari permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Dia mengungkapkan, anak-anak zaman sekarang kurang memahami bahasa Krama dari anggota badan. Sehinga sering mengucapkan menggunakan bahasa Indonesia.

"Konteksnya di sini dalam percakapan sehari-hari di lingkungan yang berbahasa Jawa. Jadi kalau penyebutan anggota badan ini tidak dibiasakan maka lama kelamaan anak-anak akan kehilangan bahasa ibunya. Tugas kita sebagai generasi milenial yang melek teknologi yaitu harus inovatif dalam mengenalkan hal-hal kebudayaan seperti ini kepada anak-anak dengan cara yang mereka sukai, misalnya dengan game android," terangnya.

Mahasiswa semester VIII tersebut mengaku tidak menyangka ketika dirinya diumumkan mendapat predikat juara. Sebab, kompetisi tersebut merupakan lomba individu pertama yang dia ikuti selama tahun 2020. Pengumumannya lomba disiarkan melalui website akhir Desember 2020. Eryneta berharap dapat terus berprestasi menjelang masa studinya berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement