Kamis 04 Feb 2021 20:04 WIB

Arab Saudi Larang Warga Berkumpul untuk 30 Hari ke Depan

Kebijakan larangan berkumpul di Arab Saudi berpotensi diperpanjang

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan ada satu juta orang telah mendaftar melalui aplikasi Sehhaty untuk menerima vaksin Covid-19.
Foto: SPA
Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan ada satu juta orang telah mendaftar melalui aplikasi Sehhaty untuk menerima vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi melarang warga untuk berkumpul setidaknya selama 30 hari ke depan. Salah satu cara terbaru untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pada Kamis (4/2) media Turki, Yeni Safak melaporkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan kebijakan yang mulai Kamis (4/2) malam itu mungkin akan diperpanjang.

Baca Juga

"Semua acara dan pesta, termasuk pernikahan, pertemuan perusahaan dan sejenisnya yang digelar di aula pertemuan atau pernikahan, di hotel-hotel akan dilarang selama 30 hari," kata Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip kantor berita Saudi Press Agency (SPA).

SPA juga melaporkan bioskop, pusat hiburan dalam ruangan dan venue-venue video gim di restoran, serta mal, gym dan tempat olahraga lainnya ditutup untuk sementara. SPA menambahkan kebijakan yang berlaku 10 hari itu juga dapat diperpanjang.  

Demi mengurangi kepadatan jumlah pelayat waktu pemakaman dan acara berkabung seperti doa bersama dipisahkan. Acara semacam itu juga harus memberlakukan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan setiap prosesi pemakaman setidaknya terpisah 100 meter.

Pihak berwenang Arab Saudi sudah menggelar vaksinasi sejak 17 Desember lalu. Hingga Rabu (3/2) Arab Saudi melaporkan 368.954 kasus infeksi termasuk 6.386 kasus kematian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement