Rabu 03 Feb 2021 17:18 WIB

Ikappi Sebut Harga Ayam di Pasar Masih Aman

Kenaikan harga ayam di peternak tidak ganggu harga di konsumen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, sampai hari ini harga ayam di pasar tidak ada masalah. Dengan begitu, kenaikan harga ayam di tingkat peternak, belum berdampak terhadap harga jual ke konsumen.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, sampai hari ini harga ayam di pasar tidak ada masalah. Dengan begitu, kenaikan harga ayam di tingkat peternak, belum berdampak terhadap harga jual ke konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, sampai hari ini harga ayam di pasar tidak ada masalah. Dengan begitu, kenaikan harga ayam di tingkat peternak, belum berdampak terhadap harga jual ke konsumen.

Perlu diketahui, para peternak yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) dan Gabungan Organisasi peternak Ayam Nasional (Gopan) sepakat menaikkan harga ayam hidup. Tujuannya, menghindari potensi kerugian peternak yang dialami dalam dua tahun terakhir. 

Baca Juga

Ketua Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan, hingga kini stok ayam masih banyak. "(Stok) ayam bermasalah itu kan, bisa dilihat dari ayam yang kita jual. Kalau ayamnya besar-besar, berarti tidak ada masalah dan suplai tidak terganggu," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (3/2).

Jika peternak menyepakati kenaikan harga ayam, kata dia, maka akan menyulitkan pedagang. Sebab, daya beli masyarakat sekarang sedang turun, sehingga akan sulit menjualnya.

"Saya belum mendapat update apakah harga ayam di tingkat peternak naik atau tidak. Namun dari sisi komoditasnya, masih tidak ada masalah. Tidak ada kekurangan, bahkan berlebih," tegas Abdullah. 

Dirinya berharap, persoalan ayam tersebut bisa dikaji ulang oleh pemerintah. Tidak hanya hulunya, tapi juga hilirnya perlu diperhatikan. 

"Dikhawatirkan, kalau harga ayam naik di tingkat peternak atau ada harga eceran tertinggi di tingkat peternak, sampai pasar harganya tinggi, kalo ke pasar tinggi jualnya susah," jelas dia. 

Jika ayam susah dijual, sambungnya, dapat memicu mogok jualan seperti yang dilakukan pedagang daging dan kedelai. "Kita sudah sulit, modalnya pun terbatas kalau masih dipersulit dengan kondisi yang ada maka akan jadi masalah," tutur Abdullah.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga daging ayam ras segar hari ini rata-rata sebesar Rp 33.800 per kilogram (kg). Harga tersebut naik sekitar 0,3 persen dibandingkan sebelumnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement