Selasa 02 Feb 2021 20:00 WIB

WIKA Lunasi Kewajiban Obligasi Komodo Bond Rp 5,4 Triliun

Komodo Bond WIKA berhasil mendapatkan permintaan sebesar 2,5 kali lipat

Wijaya Karya
Wijaya Karya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mencatatkan raihan positif pada pekan terakhir Januari 2021 dengan keberhasilan melunasi kewajiban obligasi global, Komodo Bond sebesar Rp 5,4 triliun.

“Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban masih sangat terjaga. Ditopang dengan model bisnis yang terintegrasi, WIKA layak menjadi pilihan investor, owner proyek, para mitra kerja, serta publik,” ujar Direktur Keuangan WIKA, Ade Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (2/2).

Baca Juga

Menurut Ade, keberhasilan pelunasan Komodo Bond tersebut ditopang oleh beberapa aspek diantaranya keuangan perseroan yang sehat, kepercayaan publik pada penerbitan obligasi, serta dukungan dari institusi keuangan dimana hal tersebut membuktikan bahwa WIKA masih menjadi perusahaan yang dipercaya oleh investor dan institusi keuangan.

Keberhasilan melunasi kewajiban obligasi global ini, diharapkan dapat menjadi stimulan motivasi bagi BUMN lain.

WIKA telah menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bond) di London Stock Exchange’s International Securities Market (ISM).

Komodo Bond WIKA kala itu berhasil mendapatkan permintaan sebesar 2,5 kali lipat (oversubscribed). Hal itu menunjukkan kekuatan profil risiko WIKA serta minat para investor global untuk berinvestasi di sektor infrastruktur Indonesia.

Profil investor global yang berminat terhadap Komodo Bonds WIKA sejumlah 67 persen berasal dari Asia, 13 persen dari Eropa dan Timur Tengah, 10 persen dari Amerika Serikat dan 10 persen dari investor dalam negeri, Indonesia.

Komodo Bonds WIKA dengan tenor 3 tahun berhasil menghimpun dana sebesar Rp5,4 triliun (setara dengan 405 juta dolar AS) dengan kupon sebesar 7,7 persen per tahun.

Komodo Bonds tersebut berhasil mendapatkan dukungan dari investor global dan mencapai oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 2,5 kali. Dana yang diperoleh digunakan untuk investasi dan pengembangan infrastruktur di Indonesia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement