Ahad 31 Jan 2021 17:13 WIB

PTDI Fokus Kembangkan Pemasaran Pesawat pada 2021

PTDI juga hendak meningkatkan kapasitas produksi pesawat N219.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirim satu unit Helikopter Super Puma NAS332 C1+ menuju Skadron Udara VI Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jumat (29/1). Pesawat tersebut dipesan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pengguna akhir TNI Angkatan Udara (AU). PTDI pada tahun ini fokus untuk melebarkan pasar.
Foto: PTDI
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirim satu unit Helikopter Super Puma NAS332 C1+ menuju Skadron Udara VI Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jumat (29/1). Pesawat tersebut dipesan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pengguna akhir TNI Angkatan Udara (AU). PTDI pada tahun ini fokus untuk melebarkan pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada tahun ini fokus untuk melebarkan pasar. Selain memenuhi kebutuhan petahanan nasional, PTDI ingin memasarkan pesawat besutan dalam negeri ke kancah internasional.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro menjelaskan selain di bidang pertahanan dan pemenuhan kebutuhan Kementerian Pertahanan, PTDI pada tahun ini juga ingin mengembangkan volume bisnis di bidang nonpertahanan.

Baca Juga

"Kami ingin kembangkan MRO dan aerostruktur yang ini bisa menjadi kekuatan bangsa juga. Di satu sisi, kami juga hendak mengembangkan produk produk yang menjadi amanat pemerintah," ujar Elfien saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (31/1).

Elfien juga menjelaskan saat ini PTDI juga hendak meningkatkan kapasitas produksi pesawat N219. Selain akan dimodifikasi menjadi pesawat amphibi, PTDI juga akan mencoba untuk memasarkan pesawat ini ke kancah internasional.

"Kami juga akan memulai pemasaran produk pesawat terbang kami ke luar negeri," ujar Elfien.

Manager Komunikasi PTDI Adi Prastowo menambahkan PTDI pada awal tahun ini fokus untuk menyelesaikan tahapan Production Certificate (PC) untuk pesawat N219. Namun secara paralel ia juga menjelaskan perusahaan akan mulai masuk tahap komersialisasi di tahun ini.

"Harapannya, pesawat N219 bisa membantu mengisi kebutuhan penerbangan konektivitas dan perintis di pelosok Indonesia. Selain itu, kami berharap kontribusi kami bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan lebih merata," ujar Adi.

Adi menjelaskan saat ini kapasitas produksi pesawat N219 adalah empat unit per tahun. Namun perusahaan sedang dalam tahap kajian untuk melakukan upgrading fasilitas produksi.

"Sehingga secara bertahap kemampuan output produksi akan terus dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar," ujar Adi.

Untuk tahap komersialisasi sendiri, kata Adi PTDI aktif melakukan penetrasi dan pemasaran tak hanya di dalam negeri tetapi juga ke pasar internasional. "Untuk pesawat N219 PTDI saat ini terus melakukan penetrasi dan pemasaran baik dalam maupun luar negeri," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement