Rabu 27 Jan 2021 20:33 WIB

China Prihatin 25 ABK Asal Negaranya Ditahan Indonesia

Zhao minta Indonesia selidiki kasus penyitaan kapal MT Horse dan MT Freya secara adil

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal berjenis motor tanker (MT) Freya (belakang) berbendera Iran yang diamankan Badan Keamanan Laut (Bakamla) berada di perairan Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/1/2021). Kapal MT Horse milik Panama beserta MT Freya milik Iran yang diamankan oleh Bakamla, telah melego jangkar di perairan Batam untuk penyelidikan lebih lanjut.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Kapal berjenis motor tanker (MT) Freya (belakang) berbendera Iran yang diamankan Badan Keamanan Laut (Bakamla) berada di perairan Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/1/2021). Kapal MT Horse milik Panama beserta MT Freya milik Iran yang diamankan oleh Bakamla, telah melego jangkar di perairan Batam untuk penyelidikan lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menyatakan keprihatinan atas ditahannya 25 awak kapal asal negaranya yang bekerja di kapal berbendera Panama, MT Freya. Kapal tersebut disita Indonesia saat sedang menerima pasokan minyak dari kapal berbendera Iran MT Horse di lepas pantai Kalimantan akhir pekan lalu.

“Kedutaan kami telah menyatakan keprihatinannya kepada Indonesia. Kami meminta mereka memverifikasi situasi tentang pelaut China secepat mungkin dan memberi tahu kami secara resmi," kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Zhao Lijian dalam konferensi pers pada Rabu (27/1), dikutip laman resmi Kemlu Cina.

Baca Juga

Zhao menyerukan Indonesia menyelidiki kasus penyitaan kapal MT Horse dan MT Freya secara adil. Dia pun meminta agar awak kapal China yang ditahan dijamin hak-hak sahnya, termasuk dalam hal kesehatan dan keselamatan. "Kedutaan kami akan terus mengikuti penyelidikan dan memberikan bantuan kepada anggota kru terkait," ujarnya.

Sebelumnya Pemerintah Iran telah meminta Indonesia memberikan detail atau rincian tentang penyitaan kapal MT Horse. Menurut Jubir Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, penyitaan tersebut terjadi karena masalah teknis dan terkait dengan bidang perkapalan.

"Organisasi pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah dan menyelesaikannya," kata Khatibzadeh dalam konferensi pers pada Senin (25/1).

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh sudah turut mengomentari penyitaan kapal tanker berbendera negaranya oleh Indonesia. "Kapal itu membawa minyak, masalah tersebut sedang ditindaklanjuti oleh Iran," ucapnya.

MT Horse dan MT Freya disita saat sedang melakukan transfer minyak di perairan lepas Kalimantan pada akhir pekan lalu. "Kapal tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 05:30 waktu setempat (pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio," kata Kabag Humas Bakamla Kolonel Wisnu Pramandita dalam keterangannya pada Ahad (24/1).

Kedua kapal  tersebut telah dikawal menuju Batam, Riau, untuk proses penyelidikan lebih lanjut. MT Horse dan MT Freya sama-sama mampu menampung dua juta barel minyak.

Kedua kapal supertanker itu terakhir kali terlihat awal bulan ini di lepas pantai Singapura. Menurut data MT Horse, yang dimiliki National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak. Sementara MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, tak membawa muatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement