Sabtu 23 Jan 2021 00:23 WIB

Bayi Positif Covid-19 di Tarakan Meninggal Dunia

Bayi tersebut adalah satu dari 4 korban meninggal dunia karena Covid-19 pada Jumat.

Bayi laki-laki terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial MA usia satu bulan tujuh hari warga Kelurahan Gunung LingkasKota Tarakan, Kalimantan Utara, meninggal dunia. Bayi tersebut adalah satu dari empat korban meninggal dunia karena Covid-19 pada Jumat (22/1).
Foto: AP/Emrah Gurel
Bayi laki-laki terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial MA usia satu bulan tujuh hari warga Kelurahan Gunung LingkasKota Tarakan, Kalimantan Utara, meninggal dunia. Bayi tersebut adalah satu dari empat korban meninggal dunia karena Covid-19 pada Jumat (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi laki-laki terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial MA usia satu bulan tujuh hari warga Kelurahan Gunung LingkasKota Tarakan, Kalimantan Utara, meninggal dunia. Bayi tersebut adalah satu dari empat korban meninggal dunia karena Covid-19 pada Jumat (22/1).

"Ada penambahan empat orang positif Covid-19 meninggal dunia," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan Devi Ika Indriarti di Tarakan, Jumat.

Baca Juga

Tiga pasien positif lain yang meninggal dunia berinisial l (75) warga Kelurahan Lingkas Ujung, NS (62) warga Kelurahan Karang Anyar Pantai dan L (62) warga Kelurahan Gunung Lingkas. Jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia sebanyak 49 dan jumlah kasus probabel meninggal dunia tiga orang. Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat sebanyak 1.412 orang.

Kasus positif Covid-19 bertambah 92 orang, maka jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 3.386 orang. Kemudian pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah delapan orang, sehingga jumlah pasien sembuh sebanyak 1.925 orang.

Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 312 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA. “Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.

Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.271 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19,” katanya.

Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement