Sabtu 16 Jan 2021 00:02 WIB

42 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulawesi Barat

Tardapat 3 rumah sakit yang aktif melakukan pelayanan kedaruratan di Mamuju.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengevakuasi korban yang terjepit dari bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1/2021). Sebanyak tujuh korban berhasil dievakuasi, empat diantaranya selamat dan tiga lainnya meninggal dunia di reruntuhan rumah sakit tersebut.
Foto: Antara/Akbar Tado
Petugas mengevakuasi korban yang terjepit dari bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1/2021). Sebanyak tujuh korban berhasil dievakuasi, empat diantaranya selamat dan tiga lainnya meninggal dunia di reruntuhan rumah sakit tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Barat sebanyak 42 orang. 34 orang berada di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.

Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerusakan di Kabupaten Mamuju. Beberapa yang terdampak antara lain, Rumah Sakit Mitra Manakarra mengalami rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat. Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju juga mengalami kerusakan.

Baca Juga

"Di Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak, yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (15/1).

Saat ini, terdapat tiga rumah sakit yang aktif melakukan pelayanan kedaruratan di Kabupaten Mamuju. Tiga rumah sakit ini antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.

Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik, sementara sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Di Kabupaten Majene, masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian. Berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait, setiap pihak masih dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

"Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan," lanjutnya.

Tak hanya itu, BNPB juga meminta masyarakat selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui akun BMKG maupun portal InaRisk. Hal ini diperlukan untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.

Kepala BNPB, Doni Monardo, bersama Menteri Sosial, Tri Rismaharini, melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Peninjauan dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Presiden turut memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Perintah dikeluarkan untuk mencari dan menemukan korban serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka.

BNPB telah mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene. Bantuan yang diberikan antara lain, mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, menyediakan delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, serta 2.004 paket makanan tambahan gizi.

Tak hanya itu, BNPB membagikan 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk dan 700 lembar selimut. Lima unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA juga ikut didistribusikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement