Kamis 14 Jan 2021 16:28 WIB

Realisasi Penyaluran Biodiesel 2020 Sebesar 8,46 Juta KL

Dengan realisasi ini, pemerintah hemat impor 2,7 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Kementerian ESDM mencatat realisasi penyaluran biodiesel pada 2020 kemarin sebesar 8,46 juta kiloliter (KL). Realisasi ini naik 2 juta KL dibandingkan realisasi penyaluran pada 2019.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kementerian ESDM mencatat realisasi penyaluran biodiesel pada 2020 kemarin sebesar 8,46 juta kiloliter (KL). Realisasi ini naik 2 juta KL dibandingkan realisasi penyaluran pada 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM mencatat realisasi penyaluran biodiesel pada 2020 kemarin sebesar 8,46 juta kiloliter (KL). Realisasi ini naik 2 juta KL dibandingkan realisasi penyaluran pada 2019.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan memang pada awalnya pemerintah mentargetkan penyaluran biodiesel pada 2020 meningkat 3 juta KL dibandingkan realisasi 2019. Hanya saja, karena adanya pandemi covid-19 realisasi peningkatan tak sampai 3 juta KL.

Baca Juga

"Tapi karena pandemi kita siap dari produksi dan distribusi tapi karena konsumennya berkurang kebutuhan BBM-nya berkurang," ujar Dadan di Kementerian ESDM, Kamis (14/1).

Dadan menjelaskan dengan realisasi penyaluran ini maka pemerintah menghemat impor solar sebesar 2,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 38,31 triliun. Selain menghemat devisa, secara kualitas bahan bakar juga meningkat.

"Jadi pemanfaatan biodiesel dari sisi impor bagaimana kita menghemat devisa tapi ini juga terjadi perbaikan dari kualitas bahan bakar khususnya dari sisi emisi dari juga meningkatkan nilai sawit, di sisi yang lain terjadi keseimbangan ekspor dan konsumsi dalam negeri sehingga mendapatkan harga yang baik," ujar Dadan.

Pada tahun ini, ditengah harapan pemulihan ekonomi Dadan mentargetkan penyaluran biodiesel juga bisa meningkat dibandingkan tahun lalu. Dadan menjelaskan pemerintah mentargetkan penyaluran biodiesel pada tahun ini bisa mencapai 9,20 juta KL.

"Pada 2021 alokasinya adalah 9,2 juta kl untuk 12 bulan disuplai dari 20 perusahaan BBN disalurkan oleh 20 perusahaan BBN," ujar Dadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement