Rabu 13 Jan 2021 09:28 WIB

Bio Farma Siap Olah Bahan Baku Vaksin Covid-19

Sebelum diolah, vaksin yang baru tiba ini tetap harus melalui quality control.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Anggota Polisi Militer berjaga di samping envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Anggota Polisi Militer berjaga di samping envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan kedatangan vaksin Coivd-19 dari Sinovac pada 12 Januari memiliki bentuk yang berbeda dengan kedatangan sebelumnya pada akhir Desember lalu yakni dalam bentuk produk jadi siap pakai dosis tunggal. Bio Farma siap mengolah vaksin dari bentuk bulk menjadi siap pakai.

"Bentuk vaksin Covid-19 yang diterima oleh Bio Farma pada 12 Januari masih dalam bentuk bulk, untuk selanjutnya akan diolah di fasilitas fill and finish milik Bio Farma untuk menjadi Finish Product kemasan multi dose 10 dosis per vial untuk penggunaan 10 penerima vaksin," ujar Bambang dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (12/1).

Baca Juga

Bambang melanjutkan pembelian bahan baku dari Sinovac merupakan bagian dari kerja sama alih teknologi dari Sinovac ke Bio Farma, terutama dalam hal fill and finish product Covid-19 dan juga proses dari quality control. Sebelum bahan baku ini diolah, bahan baku ini tetap akan dilakukan serangkaian quality control, baik yang dilakukan oleh Bio Farma sendiri, maupun oleh Badan POM.

"Untuk memastikan bahan baku yang dikirim dari Sinovac ini masih terjaga kualitasnya, dan sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga bisa diteruskan menjadi produk jadi (finished product)," ungkap Bambang. 

Pada satu hari sebelumnya, ucap Bambang Vaksin jadi Covid-19 dengan nama CoronaVac asal Sinovac, telah mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), yang ditetapkan di Jakarta pada 11 Januari 2021. 

Sebelumnya, pada 8 Januari 2021, dalam sidang  Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga telah memutuskan baik vaksin CoronaVac, maupun produk fill and finish Covid-19 yang dikerjakan di Bio Farma dengan nama Cov2Bio, berstatus Suci dan Halal. Ketetapan ini dituangkan dalam Fatwa Nomor 02 Tahun 2021 Tentang Vaksin Covid-19 Dari Sinovac Life Sciences Co Ltd China dan PT Bio Farma (Persero), pada 11 Januari 2021.

BACA JUGA: Cek Fakta: Ratusan Santri Pingsan Setelah Divaksin Covid-19?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement