Senin 04 Jan 2021 14:18 WIB

Bagaimana Cara Kerja Vaksin Covid-19? Ini Kata Ahli

Komponen virus di dalam vaksin membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit.

Foto: Botol vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech
Foto: EPA-EFE/IGOR KUPLJENIK
Foto: Botol vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinolog dan spesialis penyakit dalam, dr Dirga Sakti Rambe, menjelaskan bahwa komponen virus yang ada di dalam vaksin membantu tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit. Hal ini juga berlaku dalam vaksin COVID-19.

"Saat vaksin COVID-19 disuntikkan, maka tubuh akan mengenali ada komponen virus yang disuntikkan ke kita. Komponen virus ya, bukan virusnya," kata Dirga ketika dihubungi lewat aplikasi pesan di Jakarta, pada Senin (4/1).

Baca Juga

Tubuh yang telah disuntikkan vaksin itu kemudian akan membentuk antibodi yang berfungsi sebagai "pasukan" yang melawan virus COVID-19. Selain itu, dokter yang bertugas di RS Omni Pulomas tersebut ini mengatakan, tubuh akan membentuk sel memori yang punya kemampuan mengingat.

Pada saat setelah divaksin, orang terpapar virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, maka antibodi akan langsung diproduksi. Teknologi ini yang menjadi keunggulan dari vaksin.

"Inilah keunggulan vaksin dibandingkan upaya metode pencegahan, dapat memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik di mana antibodinya spesifik terbentuk terhadap COVID-19," tegasnya.

Dia menambahkan, kekebalan tidak akan langsung ada ketika vaksin selesai disuntikkan. Kekebalan baru terbentuk 10-14 hari setelah suntikannya lengkap, di mana terkait vaksin COVID-19 membutuhkan dua dosis.

Sebelumnya, pemerintah telah merencanakan vaksinasi yang akan dilakukan selama 15 bulan dimulai pada Januari 2021 hingga Maret 2022. Menurut rencana tersebut, gelombang pertama vaksinasi akan dilakukan dalam periode Januari-April 2021 terhadap 1,3 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas pelayanan publik, dan 21,5 juta lansia.

Gelombang kedua sendiri rencananya akan dilakukan pada April 2021-Maret 2022. Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement