Selasa 29 Dec 2020 15:39 WIB

Menkes Belum Pastikan Varian Baru Corona Masuk Indonesia

Pemerintah belum mengetahui apakah mutasi baru virus Covid-19 sudah ada di Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri   / Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Foto: Antara/BPMI Setpres/Muchlis Jr
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum bisa memastikan apakah varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Hingga kini, ia mengatakan, pemerintah masih belum mengetahui apakah mutasi baru virus Covid-19 sudah ada di Indonesia. 

Ia mengatakan, pendeteksian strain baru dari virus ini harus dilakukan whole genome sequencing. “Karena untuk bisa deteksi strain virus ini harus dilakukan whole genome sequencing. Harus di-sequence genetic information dari virus ini,” ujar Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/12).

Baca Juga

Untuk mengetahuinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengkoordinasikan 12 laboratorium di Indonesia bersama dengan Kemenristek/BRIN yang memiliki kemampuan untuk melakukan genome sequencing. Selain itu, Kemenkes juga akan memastikan rumah sakit rujukan dengan jumlah pasien Covid-19 yang tinggi untuk mengirimkan sampel secara rutin ke jaringan laboratorium tersebut.

“Kami akan pastikan bahwa kita melakukan rutin genome sequencing untuk melihat apakah ada strain baru dan kami kerja sama dengan laboratorium internasional yang rutin melakukan genome sequencing untuk melihat pola penyebarannya,” kata dia.

Budi menjelaskan, strain baru virus Covid-19 atau yang dikenal B117 atau N501J ini merupakan mutasi dari virus SARS-COV-2. Mutasi virus tersebut terjadi di salah satu komponen protein, yakni Spike Protein yang menjadi salah satu komponen utama dari virus ini.

Berdasarkan masukan dari para ahli, Budi menyampaikan mutasi virus ini memang terbukti lebih mudah menular. Namun, mutasi virus ini tidak terbukti memberikan dampak lebih parah ke manusia.

Selain itu, strain virus ini dapat dideteksi dengan alat deteksi yang sudah ada seperti swab antigen atau PCR test. “Pesan saya untuk masyarakat, apa respons masyarakat, apa yang harus dilakukan masyarakat? Itu sama dengan sebelumnya, tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement