Senin 21 Dec 2020 21:55 WIB

Arsenal tak Bisa Lagi Salahkan Ozil

Mesut Ozil menjawab kritik yang selalu menjadikan dirinya kambing hitam.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Agung Sasongko
Rodrigo menempel ketat Mesut Ozil pada laga antara Arsenal melawan Manchester City di Etihad Stadium, London, Ahad (15/12).
Foto: Facundo Arrizabalaga/EPA EPE
Rodrigo menempel ketat Mesut Ozil pada laga antara Arsenal melawan Manchester City di Etihad Stadium, London, Ahad (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mesut Ozil menjawab kritik yang selalu menjadikan dirinya kambing hitam atas setiap kekalahan Arsenal. Seperti diketahui Ozil telah dicoret dari skuad Arsenal di Liga Primer Inggris dan Liga Europa musim ini di bawah asuhan Mikel Arteta.

Tetapi, nyatanya Arsenal tetap terseok di papan klasemen Liga Primer Inggris. The Gunners telah menderita delapan kekalahan dari 14 pertandingan yang telah mereka lakoni musim ini. Kekalahan terbaru mereka dari Everton di Goodison Park telah membuat the Gunners hanya unggul empat poin dari zona degradasi.

Baca Juga

Dengan lebih dari sepertiga musim berlalu, Arsenal hanya mencetak 12 gol, dengan satu-satunya tim dengan rekor buruk menempati tiga tempat di zona degradasi. Namun, bukan hanya gol yang menjadi perhatian, tapi juga tentang keputusan untuk mencoret Ozil dari skuad.

Pemenang Piala Dunia itu kerap menjadi kambing hitam dari para pendukung maupun netral, meskipun statistik menggambarkan gambaran yang sangat berbeda. Sejak awal musim lalu, statistik kreasi peluang Ozil bertahan dengan salah satu pengganti yang saat ini ada di XI Arteta.

Persepsi bahwa dia yang harus disalahkan atas semua perjuangan Arsenal adalah salah satu yang selalu menjerat mantan bintang Real Madrid itu. Kembali pada tahun 2019, Ozil, berbicara kepada Athletic, membalas kritik seputar penampilannya, dan mengklaim negatifnya selalu dibesar-besarkan.

"Itu selalu terjadi bahwa mantan pemain berdiri di sana di TV dan mengkritik saya," katanya, dikutip dari Mirror, Senin (21/12) "Yang lain hanya melanjutkan tema dan itu masuk ke kepala semua orang," tambahnya.

"Jika kami tidak tampil bagus dalam pertandingan 'besar', itu selalu salah saya. Jika itu benar, bagaimana Anda menjelaskan hasil kami di pertandingan 'besar' ketika saya tidak terlibat? Tidak ada perbedaan nyata. Saya tahu orang-orang mengharapkan saya untuk menawarkan lebih banyak, mendikte permainan, dan membuat perbedaan - saya juga - tapi tidak semudah itu," jelasnya.

"Saya bukan satu-satunya pemain di tim dan, jangan lupa, beberapa lawan kami lebih baik dari kami," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement