Ahad 20 Dec 2020 02:37 WIB

Ditekuk Everton, Arsenal Kian Terjerembab di Papan Bawah

Arsenal terjerembab ke posisi 15 klasemen dengan selisih 5 poin dari zona degradasi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Everton merayakan kemenangan atas Arsenal dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Ahad (20/12) dini hari WIB.
Foto: EPA/Clive Brunskill / POOL.
Para pemain Everton merayakan kemenangan atas Arsenal dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Ahad (20/12) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Everton berhasil mengalahkan Arsenal dengan skor 2-1 di pekan ke-14 Liga Primer Inggris, Ahad (20/12) dini hari WIB. Tiga poin membawa skuad the Toffies naik ke posisi kedua klasemen sementara.

Di awal babak pertama, Everton mencoba langsung menggempur pertahanan Arsenal. Sepakan Michael Keane dari luar kotak penalti di menit ke-15 masih sedikit melebar ke sisi kanan gawang the Gunners.

Formasi 4-2-3-1 racikan Carlo Ancelotti membuat skuad the Toffies lebih mendominasi sisi lapangan. Alex Iwobi yang berada di sayap kanan, sementara Richarlison di sisi kiri terus menyuplai bola ke kaki Calvert-Lewin.

Pola ini terbukti efektif di menit ke-22 ketika umpan silang Iwobi berhasil disambut Calvert-Lewin. Bola yang sedikit membentur badan Rob Holding melesat ke dalam gawang Arsenal.

The Gunners yang tampil dengan intensitas rendah mencoba beberapa peruntungan. Pola 3-4-3 yang diramu Mikel Arteta membuat trisula Willian, Nketiah, dan Pepe di lini depan bebas mengeksplorasi zona pertahanan Everton.

Hingga akhirnya, pemain Everton, Tom Davies melanggar Maitland-Niles di kotak terlarang. Pepe yang dipercaya menjadi eksekutor tidak membuang kesempatan tersebut. Arsenal menyamakan kedudukan 1-1.

Namun Everton tidak ingin istirahat dengan hasil imbang. Operan terukur Sigurdsson berhasil dikonversi menjadi gol oleh Yerry Mina di akhir babak pertama. Skor 2-1 untuk keunggulan Everton bertahan hingga turun minum.

Intensitas babak kedua cenderung landai. Arteta berusaha meningkatkan tempo permainan dengan memasukkan Willock, Martinelli, bahkan Lacazette untuk merangsek ke zona pertahanan lawan, namun terus menemui kebuntuan.

Padahal, kubu Meriam London lebih mendominasi penguassaan bola dengan catatan 57 persen plus 540 operan, delapan percobaan, dan dua di antaranya tepat sasaran.

Namun hingga peluit panjang berbunyi, Arsenal harus rela kembali menelan kekalahan. The Gunners sudah kalah empat kali dari lima pertandingan terakhir.

Kini, Arsenal terjerembab ke peringkat 15 klasemen sementara dengan selisih lima poin dari zona degradasi. Ini merupakan catatan terburuk the Gunners selama 40 tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement