Jumat 18 Dec 2020 15:56 WIB

Twitter Uji Fitur Chat Rooms Berbasis Suara

Twitter menguji coba fitur chat rooms berbasis suara bernama Spaces.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter
Foto: AP Photo/Richard Drew
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Selama ini, Twitter lebih concern untuk menjadi media sosial (medsos) berbasis cuitan, gambar dan video. Kini, salah satu medsos yang sangat digemari itu pun ingin menghadirkan fitur yang lebih lengkap.

Dilansir dari The Verge pada Jumat (18/12), fitur yang dikembangkan itu merupakan fitur voice-based chat rooms. Lewat fitur itu, maka para pengguna yang tergabung dalam rooms tertentu dapat saling berinteraksi lewat suara.

Baca Juga

Saat ini, fitur voice-based chat rooms yang diberi nama Spaces itu masih berada dalam tahap pengujian. Twitter  memperkanalkan fitur tersebut pada bulan lalu dan saat ini telah dapat digunakan oleh sejumlah pengguna.

Secara teknis, fitur ini dapat dinikmati oleh pengguna yang bertindak sebagai host. Setelah itu, host dapat mengajak sejumlah pengguna lain untuk bergabung dalam voice-based chat rooms tersebut.

Selain itu, host juga memiliki kewenangan untuk membungkam peserta lewat fungis mute dan unmute. Dengan begitu, maka fitur ini diharapkan dapat jadi fitur diskusi interaktif yang efektif.

Namun, saat ini Spaces hanya dapat dinikmati lewat Twitter mobile app. Sehingga, fitur ini belum memungkinkan untuk diakses lewat web.

Selain Twitter, tahun ini Telegram juga jadi salah satu medsos yang menghadirkan inovasi bagi para pengguna. Pada pertengahan 2020, Telegram pun kembali membuktikan keunggulanya dalam video messaging lewat fitur built-in video editor. 

Dilansir dari Slash Gear, fitur ini pun membuat pengguna dapat melakukan editing video secara terintegrasi seperti saat melakukan proses editing foto pada aplikasi tersebut.

Fitur editing pada foto telah tertanam dalam Telegram sejak beberapa tahun lalu. Dengan adanya pembaruan ini, maka pengguna dapat dengan mudah untuk melakukan adjustment kontras dan pencahayaan pada video. Bahkan, pengguna juga dapat menambahkan stiker animasi pada video dan foto lewat Telegram.

Dengan adanya fitur stiker animasi ini, artinya Telegram juga telah melengkapi fiturnya dengan file dalam format GIF. Pengguna yang menyisipkan stiker animasi pada foto pun akan secara otomatis mengubah format foto itu menjadi GIF.

Dengan seluruh fitur terbaru ini, Telegram pun berharap aplikasi ini dapat menjadi sebuah aplikasi chating yang lebih interaktif dan praktis. Apalagi, pengguna masa kini pun tak lagi cukup untuk hanya bercakap lewat kata-kata namun lebih menginginkan percakapan yang lebih "hidup" lewat foto, video dan GIF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement