Senin 14 Dec 2020 15:33 WIB

111 Pohon Tumbang Akibat Angin di Mataram Sejak November

Pohon tumbang terjadi hampir setiap hari dan merata.

111 Pohon Tumbang Akibat Angin di Mataram Sejak November. Ilustrasi
Foto: Edi Yusuf/Republika
111 Pohon Tumbang Akibat Angin di Mataram Sejak November. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengatakan ada 111 pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi sejak November 2020 tersebar pada sejumlah titik ruas jalan.

"Sejak terjadinya perubahan cuaca pada pertengahan November 2020, sampai sekarang kita tercatat sekitar 111 pohon tumbang. Untuk kerugian kami belum mendata tapi tidak ada korban jiwa," kata Kepala Disperkim Kota Mataram HM Kemal Islam, Senin (14/12).

Baca Juga

Penambahan signifikan jumlah pohon tumbang terjadi sejak pekan lalu yakni pada ahad (6/12) karena dalam sepekan ini Kota Mataram dilanda angin kencang disertai hujan deras sehingga jumlah pohon tumbang yang sebelumnnya tidak mencapai 20 pohon, kini menjadi 111 pohon tumbang.

Akibatnya, bencana pohon tumbang terjadi hampir setiap hari dan merata di jalan-jalan utama dienam kecamatan. Ukuran pohon yang tumbang bervariasi ada yang besar, ada juga yang kecil. Hal itu dipicu, bukan hanya karena faktor usia akan tetapi juga kondisi akar yang tidak kuat.

"Akibatnya, pohon yang tumbang tidak hanya pohon besar saja, tetapi pohon kecil juga ada. Apalagi pohon yang terkena angin puting beliung langsung terangkat bersama akarnya," katanya.

Menurutnya, sebanyak 111 pohon tumbang tersebut rata-rata sudah ditangani, namun ada beberapa juga yang belum dapat ditangani 100 persen karena keterbatasan alat dan personel.

Salah satu pohon tumbang yang belum dapat ditangani adalah di Jalan Langko dekat Kantor Bulog NTB. Pohon yang tumbang sejak pekan lalu belum ditangani karena keterbatasan personel dan peralatan.

"Tapi kami sudah membersihkan sebagian, agar tidak menganggu arus lalu lintas atau akses masyarakat lainnya. Kebetulan pohon ini tumbang ke lahan kosong tidak ke jalan," katanya.

Tapi memang, pohon tersebut menimpa kabel listrik milik PLN yang dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak bencana lain. Karena itulah, pihaknya segera melakukan pengecekan kembali untuk membersihkan pohon tumbang tersebut.

"Insya Allah besok pagi akan kita tangani," katanya.

Dalam penanganan pohon tumbang, ia berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup. Akan tetapi, karena kondisi cuaca ekstrem masing-masing OPD tersebut yang biasa kita koordinasi untuk meminjam peralatan dan SDM juga sedang sibuk melaksanakan tugas masing-masing.

"Dalam kondisi cuaca ekstrem saat ini, tidak ada satgas yang nganggur. Semua bergerak untuk mengantisipasi bencana, termasuk petugas saya," katanya.

Satgas Disperkim, saat ini juga masih sibuk dengan pengawasan sejumlah pohon yang rawan tumbang. Bahkan saat ini sedang menyiapkan pemotongan 5 pohon di Jalan Saleh Sungkar, Jalan Bungkarno dan Jalan Islamil Marzuki yang akarnya sudah naik sehingga rawan tumbang saat terjadi angin kencang.

"Kami tidak bisa menyimpulkan atau mengklasifikasikan mana zona yang aman dan rawan, sebab semua tidak kita anggap urgen. Mengingat, bencana bisa terjadi kapan pun dan dimana pun sehingga harus semua diantisipasi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement