Senin 14 Dec 2020 00:55 WIB

Produksi Mobil Berhenti, Karyawan Tesla Kena Dampaknya

Tesla umumkan produksi model S dan X dihentikan sementara.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nora Azizah
Tesla umumkan produksi model S dan X dihentikan sementara (Foto: ilustrasi mobil Tesla)
Foto: Tesla Motors via AP
Tesla umumkan produksi model S dan X dihentikan sementara (Foto: ilustrasi mobil Tesla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini produksi Tesla untuk kendaraan Model S dan X akan dihentikan sementara pada 24 Desember hingga 11 Januari 2021. Dilansir dari Mashable, Ahad (13/12), perusahaan memberi tahu karyawan tentang rencana tersebut pada Jumat, menurut email yang dilihat oleh CNBC.

Karyawan yang terkena dampak akan diberi kompensasi, dan ditambah hari libur berbayar selama periode dua setengah sepekan. Jumlah hari yang tersisa untuk waktu libur dadakan, tapi tidak dibayar.

Baca Juga

Di dalam email tersebut menyebutkan bahwa karyawan akan memiliki kesempatan dibayar terbatas untuk menangani pengiriman kendaraan. Pekerja yang terkena dampak juga diajak untuk menggunakan cuti berbayar mereka sendiri untuk mengganti hari-hari yang hilang.

Namun, pemberitahuan email tersebut tidak menjelaskan alasan perubahan mendadak yang dilakukan Tesla. Tesla menyebutkan masih beruntung memiliki masalah permintaan yang sedikit lebih tinggi daripada produksi kuartal tahun ini.

Kemungkinan jeda produksi memang ada hubungannya dengan permintaan. Seperti yang dicatat oleh laporan CNBC, angka kuartal ketiga Tesla menunjukkan minat pada Model S dan X memang jauh lebih sedikit. Keduanya hanya menyumbang 11 persen dari pengiriman kendaraan perusahaan dari Juli hingga September.

Meskipun Tesla mengklaim penghentian produksi, laporan pada saat itu mengungkapkan bahwa karyawan lini produksi terus bekerja. Mereka disebut tetap dipaksa untuk menggunakan PTO atau kehilangan gaji untuk hari-hari yang terlewat.

Tesla tidak memiliki serikat pekerja. CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan, dia tidak anti serikat pekerja. Sebelumnya, ia pernah melakukan pembelaan dengan menunjukkan pekerja akan kehilangan opsi saham mereka jika bergabung dengan United Auto Workers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement