REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici, menegaskan, manajemen Si Nyonya Tua masih memiliki kepercayaan besar terhadap Andrea Pirlo. Meski belum pernah menangani tim utama di sebuah klub, tapi Pirlo dipercaya untuk membesut tim utama Juventus pada awal musim ini. Pirlo ditunjuk menggantikan Maurizio Sarri, yang hanya semusim menangani Si Nyonya Tua.
Keraguan terhadap kemampuan Pirlo kembali muncul seiring kiprah I Bianconeri pada fase awal musim ini. Di pentas Serie A, Juventus kerap kehilangan poin, justru saat diprediksi dengan mudah mendapatkan poin penuh. Terakhir, Si Nyonya Tua ditahan imbang Benevento, 1-1, akhir pekan lalu.
Dari sembilan laga yang telah dilakoni di kancah Serie A, juara bertahan Liga Italia dalam sembilan musim terakhir itu hanya mengemas empat kemenangan dan dipaksa memetik satu poin di lima pertandingan. Sementara di pentas Liga Champions, meski bisa memetik empat kemenangan dari lima laga dan telah memastikan lolos ke babak 16 besar, tapi penampilan Si Nyonya Tua tetap disorot. I Bianconeri dinilai terlalu bergantung pada Cristiano Ronaldo dan kerap gagal menampilkan variasi serangan.
Namun, Paratici menegaskan, manajemen Juventus masih percaya pada kemampuan Pirlo untuk bisa membawa Juventus menorehkan prestasi pada musim ini. ''Makin hari, Pirlo berkembang dengan baik. Terlepas dari kecerdasannya dalam sepak bola, dia adalah sosok yang pintar. Juventus adalah cara hidup. Musim ini, kami memilih jalan ini (menunjuk Pirlo sebagai pelatih). Kami memiliki komitmen dengan segala resiko, naik-turun penampilan, tanpa mengambil jalur instan,'' tutur Paratici seperti dilansir Sky Sports Italia, Kamis(3/12).
Tidak hanya tetap percaya pada kemampuan Pirlo, Juventus juga siap memberikan kesempatan pada para pemain muda untuk bisa berkembang. Paratici mengakui, mungkin ada sejumlah pemain muda yang begitu kesulitan pada periode awal bergabung bersama Juventus. Kondisi ini tidak terlepas dari tingginya ekspektasi terhadap performa mereka.
''Sepertinya wajar apabila seorang pemain menemui kendala dalam upayanya untuk menjadi pemain top. Seperti Matthjis de Ligt. Dia adalah bek tengah terbaik di dunia. Namun, enam bulan pertama, dia sempat mengalami kesulitan beradaptasi. Namun, lihatlah dia sekarang. Kami harus memberikan kepercayaan pada para pemain untuk bekerja, dan kesempatan ini tidak hanya satu atau dua bulan saja,'' kata Paratici.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
