REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menindaklanjuti nota kesepahaman antara PT Pertamina (Persero) dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 18 Februari 2020 lalu, Pertamina gencar membangun Pertashop.
Pejabat sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina (MOR-JBT), Marthia Mulia Asri, menyampaikan, hal ini dilakukan dalam rangka perluasan dan pemerataan distribusi energi bagi masyarakat di perdesaan. Pertamina terus gencar melakukan pembangunan Pertashop, yaitu mini outlet SPBU yang secara resmi dikelola oleh Pertamina di kawasan pedesaan," kata Marthia di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (19/11).
Khusus di wilayah Jawa Tengah dan DIY, saat ini telah beroperasi 70 Pertashop yang tersebar di 62 desa. Masing-masing sebanyak 62 desa di Jawa Tengah dan delapan desa di DIY yang tersebar di 25 kabupaten/kota.
Ia juga mengungkapkan, selain telah memenuhi aspek legalitas usaha, Pertashop dipastikan juga telah memenuhi aspek keselamatan kerja. Sehingga sangat aman untuk dioperasikan oleh masyarakat.
Di lain pihak, kehadiran Pertashop di perdesaan juga dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa dengan mendekatkan sumber penyaluran energi yang aman dan berkualitas di tengah masyarakat. Hal tersebut menjadian komitmen Pertamina dalam rangka ikut mewujudkan pemanfaatan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, dalam upaya mendukung program tersebut, Pertamina mengajak pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY untuk mendorong perluasan cakupan Pertashop di masing-masing wilayahnya.
"Kami berharap surat tersebut direspon positif oleh kepala daerah, sehingga jumlah Pertashop akan semakin bertambah, utamanya di desa-desa yang hingga saat ini belum terjangkau oleh SPBU," kata Marthia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
