Senin 16 Nov 2020 14:04 WIB

Buntut Covid-19, Australia Buat Lembaga Pencegahan Pandemi

Institut Penyakit Menular Australia akan didirikan di Melbourne

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Seorang wanita menunggu untuk diuji di lab pengujian COVID-19 walkthrough di Heidelberg West, Melbourne, Australia, 22 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/ERIK ANDERSON
Seorang wanita menunggu untuk diuji di lab pengujian COVID-19 walkthrough di Heidelberg West, Melbourne, Australia, 22 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Institut Penyakit Menular Australia akan didirikan di Melbourne, kota terbesar kedua di negara itu sekaligus pusat penelitian dan manufaktur biomedis. Lembaga tersebut dirancang memberikan semua yang dibutuhkan peneliti untuk mendeteksi, menganalisis, mengelola, dan mengobati penyakit menular di masa depan.

Nantinya lembaga itu bekerja sama dengan lembaga penelitian medis, universitas, dan produsen yang berbasis di Victoria. Lembaga tersebut akan memperkuat kemampuan Australia menghadapi pandemi di masa depan.

Baca Juga

"Victoria memimpin dunia dalam penelitian medis dan merupakan rumah alami bagi lembaga penyakit menular untuk melindungi negara bagian dan bangsa kita dari pandemi di masa depan," kata kepala negara bagian Victoria, Daniel Andrews, dilansir kantor berita Bernama pada Ahad (15/11).

Lembaga ini akan mencakup laboratorium canggih dan fasilitas pencegahan kontaminasi tingkat tinggi. Tujuannya adalah membantu peneliti meningkatkan pemahaman tentang penyakit menular. Fasilitas biobank robot akan memastikan praktik terbaik untuk penyimpanan spesimen dalam uji klinis skala besar.

Pusat Pemodelan Penyakit Menular lintas disiplin akan memungkinkan pengembangan model yang lebih canggih untuk memprediksi pola penyakit. Sementara fasilitas baru di Rumah Sakit Royal Melbourne akan memfasilitasi uji klinis tahap awal untuk mengembangkan vaksin dan perawatan dengan cepat.

"Institut Penyakit Menular Australia akan memberi para peneliti medis kualitas kelas dunia atas apa yang mereka butuhkan untuk membuat penemuan inovatif yang menyelamatkan nyawa," kata Menteri Inovasi, Riset Medis, dan Ekonomi Digital negara bagian itu Jaala Pulford.

Pemerintah Victoria akan menyumbang 155 juta dolar Australia dari total biaya pendirian lembaga sekitar 550 juta dolar Australia. University of Melbourne dan mitranya akan menyumbang 150 juta dolar Australia dan sisa dana akan dicari dari pemerintah federal.

Setelah beroperasi, institut tersebut akan memberikan dorongan besar-besaran ke sektor biomedis dan dapat mendukung hingga 5.000 pekerjaan, termasuk hingga 850 pekerjaan di institut itu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement