Rabu 11 Nov 2020 10:45 WIB

Biden Tekankan Pentingnya Kesepakatan Damai Irlandia Utara

Biden Tekankan pentingnya lindungi kesepakatan damai Irlandia Utara di proses Brexit

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Presiden terpilih Joe Biden berbicara pada hari Senin, 9 November 2020, di teater The Queen di Wilmington, Del.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Joe Biden berbicara pada hari Senin, 9 November 2020, di teater The Queen di Wilmington, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekankan pentingnya melindungi kesepakatan damai Irlandia Utara dalam proses Brexit. Pernyataan ini ia ungkapkan ketika menelepon Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa, mengisyaratkan potensi ketegangan atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Pemerintah Johnson sedang mengupayakan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa. Akan tetapi ia mengatakan bersedia untuk pergi tanpa kesepakatan, yang dapat memperumit situasi di perbatasan sensitif Irlandia Utara dengan Irlandia, satu-satunya perbatasan darat Inggris dengan Uni Eropa.

Baca Juga

Kesepakatan damai Jumat Agung 1998 yang secara efektif mengakhiri 30 tahun kekerasan sektarian di Irlandia Utara menciptakan institusi baru untuk kerja sama lintas perbatasan di pulau Irlandia. Namun Johnson telah mengajukan undang-undang yang akan melanggar protokol Irlandia Utara dari perjanjian perceraian Brexit yang berusaha untuk menghindari perbatasan pabean fisik antara provinsi Inggris dan Irlandia yang menjadi anggota Uni Eropa.

Hal itu memicu peringatan dua bulan lalu dari Biden, yang telah berbicara tentang pentingnya warisan Irlandia. Menurutnya Inggris harus menghormati perjanjian 1998 saat menarik diri dari blok itu atau tidak ada kesepakatan perdagangan AS yang terpisah.

"Mereka berbicara tentang pentingnya menerapkan Brexit sedemikian rupa sehingga menjunjung Perjanjian Jumat Agung," kata seorang pejabat Inggris setelah percakapan Biden-Johnson melalui sambungan telepon pada hari Selasa.

"PM meyakinkan presiden terpilih itu akan menjadi kasusnya," imbuhnya.

Johnson telah memperkirakan hubungan dekat dengan Amerika Serikat di bawah Biden, melihat kesamaan pada masalah-masalah seperti perubahan iklim. "Di antara prioritas bersama yang mereka diskusikan adalah penanggulangan Covid-19 dan ... memerangi perubahan iklim," kata tim transisi Biden dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon itu.

"Presiden terpilih menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Inggris, NATO, dan Uni Eropa pada prioritas transAtlantik bersama, dan menegaskan kembali dukungannya untuk Perjanjian Jumat Agung di Irlandia Utara," tambah mereka.

Johnson belum pernah bertemu Biden. Para komentator menyarankan dia harus bekerja keras untuk mendorong apa yang disebut "hubungan khusus" antara sekutu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement