Jumat 06 Nov 2020 07:05 WIB

Pemkot Bekasi Perbaiki Jalan Rusak di 12 Kecamatan

Anggaran untuk perbaikan jalan rusak di 12 kecamatan itu mencapai Rp 11 miliar.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ratna Puspita
[Foto dokumentasi] Kerusakan jalan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara, Kota Bekasi.
Foto: Republika/M Tiarso
[Foto dokumentasi] Kerusakan jalan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara, Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI —  Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kebut proyek perbaikan jalan di 12 kecamatan. Tiga titik di antaranya merupakan proyek di jalan utama yakni Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Bekasi Barat; Jalan Joyomartono, Kecamatan Bekasi Timur; dan Jalan Pejuang Kecamatan Medan Satria.

"Ada 12 kecamatan. Yang dalam proses, Jalan joyomartono. Jalan Pejuang, Medan Satria, minggu depan mulai Sabtu ini (dikerjakan). Jalan I Gusti Ngurah Rai mulai minggu depan, sekarang sedang sosialisasi," jelas  Kepala Bidang Bina Marga pada DBMSDA Kota Bekasi, Widayat Subroto Hardi, kepada wartawan, Kamis (5/11).

Baca Juga

Widayat menerangkan, lama pengerjaan perbaikan jalan di 12 kecamatan bervariasi. Mayoritas perbaikan merupakan perbaikan kecil dan menengah.

"Ada banyak karena kecil-kecil posisinya ada jalan lingkungan juga. Paling besar di tiga jalan tadi itu. Anggarannya Rp 11 miliar untuk 12 kecamatan," ujar dia.

Salah satu proyek perbaikan jalan yang juga sedang berlangsung adalah Simpang Kodau Jati Asih. Pengerjaannya akan dimulai pada 7 November hingga 9 November 2020. 

Selama perbaikan, jalan tersebut sementara ditutup dan akan dibuka kembali pada 10 November 2020. Pemkot Bekasi menggelontorkan anggaran senilai Rp 200 juta untuk perbaikan simpang jalan sepanjang 80 meter itu.

”Kalau (Simpang) Kodau hanya Rp 200 juta. Posisi persimpangan sekitar 80 meteran," terangnya.

"Untuk itu warga Kota Bekasi yang hendak melalui jalan Simpang Kodau bisa mencari jalur alternatif," tambah Widayat.

Sementara, salah satu titik yang telah selesai diperbaiki di ruas jalan Underpass Bekasi Timur pertigaan masuk pasar Bekasi Baru. Sebelumnya jalur tersebut rusak akibat kerap dilalui kendaraan bermuatan besar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement