Senin 26 Oct 2020 19:19 WIB

Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Ronaldo Diinvestigasi

Ronaldo dinilai tidak mengindahkan aturan karantina di Juventus.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Cristiano Ronaldo
Foto: EPA-EFE/FEDERICO PROIETTI
Cristiano Ronaldo

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Beberapa hari lalu, terdengar perseteruan antara Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora dengan Cristiano Ronaldo. Spadafora merasa penyerang Juventus itu melanggar protokol kesehatan. 

Sebelumnya, Ronaldo dinilai tidak mengindahkan aturan karantina di Juventus setelah ada awak tim Nyonya Tua terinfeksi Covid-19. Ia memilih tetap menjalankan tugas internasional bersama tim nasional Portugal. 

Baca Juga

Apes bagi eks Real Madrid itu, ia kemudian diketahui positif Covid-19 saat membela Portugal. Ia lantas kembali ke Turin dengan pesawat jet ambulans. Kepada Rai Tre, Spadafora menegaskan, peraih lima Ballon d'Or sedang dalam penyelidikan.

"Cristiano tidak menghormati protokol kesehatan. Kantor kejaksaaan sedang melakukan investigasi untuk membuktikannya," kata tokoh berusia 46 tahun ini, dikutip dari Goal, Senin (26/10).

Menurut Spadafora pandemi mengajarkan tentang kesetaraan. Tidak ada yang diistimewakan dalam hal ini.

Setiap orang, jelas dia, harus menghormati ketentuan yang berlaku. "Pada akhirnya satu-satunya solusi adalah tetap di rumah," ujar Spadafora.

Ronaldo tidak berdiam diri dalam menyikapi kritikan padanya. Lewat media sosial, ia mengatakan dirinya tidak melanggar protokol kesehatan.

"Mereka yang mengatakan saya melanggar hukum di Italia itu bohong. Saya berbicara dengan tim saya, dan kami memiliki tanggung jawab untuk melakukan hal yang benar," ujar pesepak bola 35 tahun ini.

Ronaldo sudah absen di sejumlah pertandingan Juventus. Tes terakhir menunjukkan CR7 masih positif Covid-19.

Jika situasi ini berlanjut, ia bakal jadi penonton dalam duel si Nyonya Tua kontra Barcelona pada Kamis (29/10) dini hari WIB. Itu berarti, asa penggemar untuk kembali menyaksikan pertempuran Ronaldo vs Lionel Messi di lapangan, berpotensi gagal terealisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement