Rabu 14 Oct 2020 19:52 WIB

Pemkot Jakut Bentuk Tim Buser Bencana di 31 Kelurahan

Tim untuk menangani imbas bencana seperti tiang listrik dan pohon tumbang. 

Rep: Nugroho Habibi / Red: Ratna Puspita
Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko.
Foto: Muhamad Ubaidillah
Wali Kota Jakut, Sigit Wijatmoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) membentuk tim buser (buru sergap) untuk menangani bencana. Tim tersebut melibatkan tenaga Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) yang tersebar di 31 kelurahan.

"Kita membentuk tim Buser untuk menangani bencana di Jakarta Utara lebih khusus (tiang) listrik dan pohon tumbang," kata Wali Kota Jakut Sigit Wijatmoko saat ditemui di Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jakut, Rabu (14/10).

Baca Juga

Sigit menjelaskan, pembentukan tim Buser bencana tersebut usai tenaga PPSU di setiap kelurahan dibekali dengan program pelatihan operator genset dan senso kayu. Bekerjasama dengan Disakertrans DKI Jakarta, sebanyak 99 PPSU dari 31 Kelurahan di Jakut telah memperoleh sertifikasi keahlian.

"Ini hal bermakna, bisa memberikan respon cepat karena kita punya operator yang sudah melekat di setiap kelurahan," katanya.

Sigit mengatakan, pelatihan tersebut menjadi yang pertama kali bagi PPSU. Ia menyatakan, pelatihan operator genset dan senso kayu membantu mempercepat tindakan antisipasi di lapangan ketika terjadi bencana.

Sigit berharap, pelatihan yang melibatkan PPSU dapat terus berlanjut. Dengan dmeikian, mereka mampu mendukung dan bahkan mem-backup tugas dari sudin terkait.

"Semakin banyak kemampuan dan keahlian tim PPSU bisa untuk mensuport apa yang dikerjakan sudin teknis. Animonya luar biasa," jelasnya.

Kepala Disnakertrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengapresiasi inisiatif Pemkot Jakut untuk melibatkan PPSU dalam merespon bencana. Andri mengakui, pelatihan tersebut menjadi kali pertama bagi PPSU.

"Ini menjadi kali pertama melibatkan PPSU," ucap Andri.

Sejauh ini, Andri menguraikan, di setiap wilayah administrasi, setidaknya telah memiliki tujuh sampai delapan genset. Jumlah itu tergantung banyaknya kecamatan di wilayah tersebut. 

Dengan dibekalinya sebagai operator, ia berharap, PPSU mampu membantu penangan di lapangan. "Insyallah nanti akan kita lakukan baik di Jakarta Utara maupun wilayah yang lain. Sehingga sarana dan prasarana kita, bisa dioperasionalkan oleh operator yang mumpuni," jelas Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement