Jumat 02 Oct 2020 16:27 WIB

Foto Lubang Hitam Pertama Buktikan Teori Einstein

Tim penemu foto lubang hitam pertama awalnya berupaya menyangkal teori Einstein.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto lubang hitam pertama yang berhasil ditangkap ilmuwan.
Foto: AP
Foto lubang hitam pertama yang berhasil ditangkap ilmuwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fisikawan Albert Einstein memformulasikan teori tentang relativitas umum lebih dari 100 tahun yang lalu. Einstein berteori gravitasi adalah lengkungan ruang dan waktu.

Sejak Einstein menyusun teori, uji demi uji, misalnya gerhana dan gelombang gravitasi, telah mendukung teori ini. Kini lebih meyakinkan lagi, para peneliti yang tergabung dalam kolaborasi Event Horizon Telescope (EHT) baru saja mengungkapkan lebih banyak bukti bahwa teori tersebut berlaku, bahkan di bawah beberapa kondisi paling ekstrem di alam semesta.

Baca Juga

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters pada Kamis (1/10), para peneliti dari kolaborasi EHT menganalisis gambar lubang hitam supermasif yang terletak di jantung galaksi Messier 87 untuk menguji teori Einstein lagi. Lubang hitam itu, M87* adalah lubang hitam yang sama, yang digunakan peneliti untuk membuat gambar lubang hitam pertama kali oleh tim EHT pada 2019.

photo
Albert Einstein - (ist)

“Ini benar-benar baru permulaan. Kami sekarang telah menunjukkan bahwa adalah mungkin menggunakan gambar lubang hitam untuk menguji teori gravitasi,” kata astrofisikawan di Institute for Advanced Study dan rekan penulis studi tersebut, Lia Medeiros dalam siaran pers, dilansir dari CNET, Jumat (2/10).

Dengan gambar yang diperoleh dari M87, yang berukuran sekitar 6,5 miliar kali lebih masif dari matahari, tim peneliti dapat melihat lebih dekat bagaimana lubang hitam masif membengkokkan ruang waktu. Lubang hitam tidak memancarkan cahaya apa pun, tetapi dikelilingi oleh piringan panas gas yang bertambah di sekitar cakrawala peristiwa.

Gas yang panas dan terang ini memberi bayangan pada lubang hitam. Ketika peneliti mengambil gambar pertama M87*, itu terlihat dengan latar belakang oranye terang dan sesuai dengan prediksi yang dibuat dalam teori relativitas umum.

Tim tersebut pada dasarnya mencoba untuk menyangkal teori relativitas umum dalam penelitian baru. Meskipun telah terbukti sejalan dengan pengamatan kosmos berkali-kali, masih belum direkonsiliasi dengan teori yang lebih besar tentang bagaimana gravitasi bekerja.

Jadi para ilmuwan terus mencari cara untuk menunjukkan itu mungkin rusak. Tapi itu tidak rusak ketika mereka melihat ukuran bayangan lubang hitam. Ketika peneliti mengambil gambar pertama M87*, itu terlihat dengan latar belakang oranye terang dan sesuai dengan prediksi yang dibuat dalam teori relativitas umum.

Tim tersebut pada dasarnya mencoba untuk menyangkal teori relativitas umum dalam penelitian baru. Meskipun telah terbukti sejalan dengan pengamatan kosmos berkali-kali, masih direkonsiliasi dengan teori yang lebih besar tentang bagaimana gravitasi bekerja. Jadi para ilmuwan terus mencari cara untuk menunjukkan itu mungkin rusak. Tapi itu tidak rusak ketika mereka melihat ukuran bayangan lubang hitam.

Hasil baru menunjukkan bahkan dalam kondisi paling ekstrem, tepat di sebelah lubang hitam, relativitas umum tetap bertahan dan kolaborasi EHT belum selesai.

Event Horizon Telescope adalah serangkaian teleskop di seluruh dunia yang terpaku pada dua lubang hitam supermasif, M87* dan lubang hitam di pusat Bima Sakti, Sagitarius A*. Ketika gambar Sgr A*dirilis, itu akan memberi para peneliti kesempatan lain untuk menguji teori Einstein.

“Tes ini akan menjadi lebih kuat setelah kita mengambil gambar lubang hitam di pusat galaksi kita sendiri dan pengamatan EHT di masa depan dengan teleskop tambahan yang ditambahkan ke array,” ujar Medeiros.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement