REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW menikahi Aisyah RA saat berusia sembilan tahun. Pernikahan pada umur tersebut banyak dianggap keliru oleh sebagian orang pada saat ini.
Dilansir dari laman About Islam pada Rabu (9/9), Direktur Legacy Institute Amerika Serikat, Syekh Hasib Noor, menjelaskan pernikahan Nabi SAW dengan Aisyah pada usia ini benar-benar normal di masyarakat.
Tidak ada yang membahas masalah ini, dan tidak ada yang menyerang karakter Nabi sampai 100 tahun terakhir sejarah manusia bahkan orang-orang pada masanya.
Hal ini karena sudah menjadi norma dalam sejarah manusia bahwa orang menikah, dan mendapati diri mereka sudah dewasa, serta setuju untuk menikah pada saat itu.
Kemudian Syekh Hasib Noor juga menjelaskan dalam video singkat, bahwa Aisyah turut menyampaikan bahwa Nabi telah memperlakukannya dengan baik.
Selain itu, ini perlu juga dilihat dari konsep masa dewasa, usia berapa yang pantas, dan dibolehkan untuk menikah pada zamannya. Konsep ini berbeda antara zaman dahulu dan pada masa modern saat ini.
Hingga pada abad ke -12, di Gereja Katolik normal bagi mereka untuk menikah di usia 12 tahun atau yang lebih muda. Pernikahan di usia muda merupakan kebiasaan yang dianggap normal, bahkan di Amerika Serikat pada abad ke-17 untuk menikah dari 9-12 tahun.
"Itu merupakan sesuatu yang normal di Amerika Serikat, bahkan saat ini di beberapa negara bagian adalah 15 dengan persetujuan orang tua," kata dia.
Adapun konsep masa dewasa ini merupakan keputusan dari masyarakat dari waktu ke waktu, dan bersifat situasional. Selain itu, Syekh mengatakan, anak perempuan Rasulullah SAW Ruqayyah menikah di usia sembilan tahun. “Tidak ada yang membahas dan menyerang Nabi perihal hal ini,” kata Syekh Hasib yang juga alumni Univeritas Madinah ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
