REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Manajemen Juventus dikabarkan harus membayar 8,5 juta euro atau setara dengan Rp 148,6 miliar sebagai konsekuensi pememecatan Maurizio Sarri. Juventus sudah memiliki sosok baru untuk menjadi juru taktik musim ini, yakni Andrea Prilo. 

Sarri sebenarnya sukses mempersembahkan scudetto pada musim perdananya melatih Si Nyonya Tua. Namun, ia gagal merebut Coppa Italia dan harus tumbang di babak 16 besar Liga Champions. 

Hubungan Sarri dengan manajemen yang tidak harmonis membuat dirinya harus mempertaruhkan jabatannya. Sarri pun sempat menyebut Juventus sebagai tim yang tidak dikelola dengan baik. 

Seperti diberitakan Football Italia, Selasa (8/9), Sarri menolak memutus kontraknya sendiri di Juventus. Hal ini membuat manajemen klub terpaksa menjadi pihak yang harus menyelesaikan kerja sama sepihak dengan mantan pelatih Napoli tersebut. Konsekuensinya, Juventus mesti membayar pesangon.

Dalam klausul kontrak, Juventus punya klausul memutus kerja sama dengan Sarri setahun sebelum berakhir. Namun klausul ini baru berlaku pada Juni 2021. Sebab kontrak Sarri berlangsung sampai 2022. 

Untuk memutus kontrak itu lebih cepat, Juventus wajib membayar 2,5 juta euro kepada Sarri. Sambil menunggu Juni 2021 tiba, Juventus juga wajib membayar sisa gaji Sarri sebesar 6 juta euro. 

Juventus sudah terlanjur menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih tim senior. Mereka rela mempertaruhkan prestasi meski Pirlo tidak memiliki pengalaman mumpuni sebagai juru taktik. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika