Selasa 08 Sep 2020 02:30 WIB

Klopp Memilih Skuat Ramping Namun Berkualitas

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp lebih menyukai memiliki skuat ramping berkualitas.

Rep: Fitriyanto/ Red: Agung Sasongko
Liverpool manager Jurgen Klopp gives instructions to his players during the English FA Community Shield soccer match between Arsenal and Liverpool at Wembley stadium in London, Saturday, Aug. 29, 2020.
Foto: Andrew Couldridge/Pool via AP
Liverpool manager Jurgen Klopp gives instructions to his players during the English FA Community Shield soccer match between Arsenal and Liverpool at Wembley stadium in London, Saturday, Aug. 29, 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Liverpool Jurgen Klopp lebih menyukai memiliki skuat ramping namun berkualitas ketimbang stok melimpah.

"Solusinya tidak bisa memiliki skuad yang jauh lebih besar untuk momen tertentu dan kemudian menyadari Anda tidak bisa menggunakan semua pemain," kata bos The Reds itu di akhir musim 2019/20.

Baca Juga

"Para pemain ini hanya dapat memainkan sepak bola yang mereka mainkan karena mereka tahu bahwa mereka dibutuhkan. Mereka semua adalah manusia dan tidak ada yang dapat ditahan selama setahun dan kemudian pada hari terakhir tahun itu diberi tahu, 'Sekarang kami membutuhkan Anda,"katanya.

"Kami tidak dapat menahan seseorang di halaman belakang dan membawa mereka pada momen yang menentukan. Itu tidak akan membantu. Kami akan memiliki solusi untuk itu, kami memiliki pemain muda,"ujarnya.

"Ukuran skuad tidak terlalu penting bagi saya, kualitas skuad sangat penting." Jelasnya dilansir dari laman liverpoolecho.co.uk Senin (7/9)

Pemain seperti Marko Grujic, Harry Wilson dan Xherdan Shaqiri kemungkinan akan dilego. The Reds dikabarkan membuka negosiasi untuk ketiganya. Apabila lancar, setidaknya the Reds akan memperoleh dana segar 70 juta poundsterling.

 

Ada banyak klub meminati ketiganya. "Shaqiri ada di klub tetapi jika dia pergi menjelang musim depan, hampir ada argumen bahwa Anda tidak perlu menggantikannya karena dia bermain sangat sedikit musim lalu. Ini adalah kasus di mana tidak memiliki terlalu banyak pemain. Ini tentang keterjangkauan, tetapi juga tentang ukuran skuat," kata Kloop.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement