Selasa 08 Sep 2020 01:39 WIB

Jabar Pastikan Aktivitas Kawasan Industri Kembali Normal

Mayoritas kawasan industri sudah menerapkan kebijakan protokol kesehatan yang ketat.

Petugas keamanan berjaga di sekitar unit mobil baru di salah satu kawasan industri otomotif di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas keamanan berjaga di sekitar unit mobil baru di salah satu kawasan industri otomotif di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat memastikan aktivitas industri di kawasan industri yang ada di Bekasi saat ini kembali berjalan normal. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Moh Arifin Soedjayana, dari hasil inspeksi Gubernur Ridwan Kamil dan pihaknya, sejumlah kawasan industri mayoritas sudah menerapkan kebijakan protokol kesehatan yang ketat dan inovatif.

Arifin mengatakan, penyebaran Covid-19 di karyawan industri terjadi bukan saat aktivitas kerja melainkan sebelum dan sesudah keluar dari pabrik. "Jadi penyebaran itu pra dan pasca. Sebelum mereka masuk pabrik dan sesudah keluar pabrik," ujar Arifin, Senin (7/9).

Baca Juga

Menurut Arifin, karena kelangsungan industri penting, pihak Gugus Tugas Kabupaten/Kota juga sudah diminta agar memberikan perlakuan khusus jika terjadi penyebaran Covid-19. Jadi, jika satu industri misalnya memiliki 4 bangunan pabrik ada karyawan yang positif di salah satu bangunan maka penutupan tidak dilakukan pada seluruh pabrik.

“Kalau satu bangunan kena, yang di lockdown satu saja. Yang terpapar kemarin itu tidak ada yang tutup, LG beroperasi 20 persen, Suzuki 50 persen aktivitasnya,” katanya.

Disperindag Jabar sendiri mencatat, kata dia, saat ini dari sekitar 6000 pemegang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) tidak ada yang mendapatkan sanksi pencabutan izin. Menurutnya, pemerintah masih bersikap lentur pada industri yang melanggar dengan meminta perbaikan protokol kesehatan lalu izin kembali diberikan. “Ada kemudahan buat industri,” kata Arifin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement