Rabu 02 Sep 2020 16:08 WIB

Wabah Cacar Monyet di Kongo Sebabkan 10 Kematian

Sebanyak 141 orang terinfeksi wabah cacar monyet di Kongo

Red: Nur Aini
Primata monyet bisa menularkan penyakit cacar monyet atau monkeypox ke manusia.
Foto: Public Domain Pictures
Primata monyet bisa menularkan penyakit cacar monyet atau monkeypox ke manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Wabah cacar monyet di Republik Demokratik Kongo (DRC) sejauh ini telah menyebabkan 10 orang meninggal dan 141 orang lainnya terinfeksi, seperti dilaporkan media setempat, Selasa (2/9).

"Sejak pekan pertama pengawasan sampai 33 pekan ke depan, kami telah mengonfirmasi 141 kasus, dengan 10 kematian," kata Dr Aime Alengo, pejabat kesehatan di Provinsi Sakuru kepada situs berita lokal Actualite.

Baca Juga

Alengo mengatakan cacar monyet kebanyakan menyerang mereka yang berusia di bawah 5 tahun. "Kami merupakan satu dari segelintir negara di Afrika yang masih memiliki kasus penyakit ini."

Dalam Buletin Health Emergencies pada Selasa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kawasan Afrika mengatakan: "Salah satu tantangan besar dalam keadaan darurat saat ini di antaranya memperoleh dana yang dibutuhkan untuk menanggapi semua wabah yang sedang terjadi di negara tersebut."

Virus cacar monyet merupakan genus orthopoxvirus yang menyebabkan suatu penyakit dengan gejala serupa, tetapi tidak begitu parah, dengan cacar. Sementara, cacar berhasil diberantas pada 1980, cacar monyet masih terus terjadi di sejumlah negara di Afrika Tengah dan Barat.

Virus cacar monyet kebanyakan ditularkan ke manusia dari hewan liar seperti pengerat dan primata, tetapi penularan antar manusia juga bisa terjadi, menurut WHO. Negara Afrika Tengah itu juga sedang berjuang melawan campak dan wabah Covid-19.

Pekan ke-32 (9 Agustus 2020), 418 kasus campak, termasuk tujuh kematian dilaporkan di negara tersebut. Provinsi yang melaporkan sebagian besar kasus di antaranya Provinsi Sankuru dan South Ubangi. Rasio kematian tinggi terjadi di Maniema dan Sankuru. Sejak 2019 total 380.766 kasus campak dan 7.018 kematian dilaporkan di negara tersebut, menurut kantor WHO cabang Afrika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement