Selasa 01 Sep 2020 22:07 WIB

Candi Prambanan Didokumentasikan Secara 3D dengan Drone

Pendokumentasian dilakukan secara detail dan menyeluruh menggunakan Drone Lidar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nora Azizah
 Prodi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Sekolah Vokasi UGM menginisiasi pelestarian Candi Prambanan dari perspektif geometris (Foto: Candi Prambanan)
Foto: DOKREP
Prodi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Sekolah Vokasi UGM menginisiasi pelestarian Candi Prambanan dari perspektif geometris (Foto: Candi Prambanan)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prodi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Sekolah Vokasi UGM menginisiasi pelestarian Candi Prambanan dari perspektif geometris. Hal itu dilakukan dengan pemantauan pergerakan atau deformasi candi dan pendokumentasian bentuk candi secara detail, menyeluruh, dan terkini, secara tiga dimensi (3D).

Bersama Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, mereka melakukan penelitian tentang Monitoring Deformasi dan Dokumentasi Digital 3D Candi Prambanan. Proses dokumentasi dilakukan dengan menggunakan Drone Lidar dan Terrestrial Laser Scanner.

Baca Juga

"Penelitian ini mendapat dukungan alat canggih Drone Lidar Microdrones dari PT Geotronix dan Terrestrial Laser Scanner dari PT. ASABA," kata Ketua Prodi Sarjana Terapan TSPD dan Dosen Teknik Geodesi UGM, Ir. Rochmad Muryamto, Selasa (1/9).

Ia menyampaikan, penelitian ini kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan dosen dalam memenuhi tri dharma. Istimewanya, mendapat dukungan alat canggih dan memantau aspek-aspek yang sebelumnya masih belum terpantau dapat diteliti.

Direktur PT. Geotronix, Fajar Adi menuturkan, mereka berkomitmen mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian perguruan tinggi Indonesia. Terlebih, Drone Lidar dapat berfungsi untuk mendapatkan data berupa pointcloud.

"Yang dapat menampilkan obyek dengan detail dan cepat, drone pada umumnya hanya menampilkan citra berupa gambar atau foto saja," ujar Fajar.

Fajar menerangkan, drone lidar memancarkan sinar laser yang aman, dipantul obyek di bawahnya, sehingga terbentuk gambaran kondisi nyata. Selain Candi Prambanan, Drone lidar juga digunakan untuk pemetaan kawasan kampus di UGM.

Technical Support Manager PT. ASABA, Wahyu Widiat Miko berharap, kegiatan ini dapat dapat bermanfaat untuk memudahkan proses restorasi. Yang mana, akan menjadi data yang sangat penting jika suatu saat terjadi kerusakan,

"Misalnya, kerusakan akibat gempa bumi," kata Wahyu.

Kepala BPCP DIY, Dra. Zaimul Azzah, turut menyambut antusias penelitian yang dilakukan tersebut. Ia berpendapat, hasil-hasil penelitian ini akan bisa dimanfaatkan untuk manajemen operasional dan kebencanaan Candi Prambanan.

"Bangunan candi dapat dipugar sesuai dengan ukuran dan bentuk aslinya untuk mempertahankan nilai historis kultural dari Candi Prambanan, sehingga dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya," ujar Zaimul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement