Selasa 25 Aug 2020 23:23 WIB

Jalur Lambat Medan Merdeka Selatan Ditutup Terkait MRT

Jalur lambat Medan Merdeka Selatan ditutup 26 Agustus-9 September.

Jalur Lambat Medan Merdeka Selatan Ditutup Terkait MRT. Pekerja menyelesaikan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (24/7/2020). MRT fase II tersebut akan dibangun dengan panjang 5,8 kilometer dan memiliki tujuh stasiun bawah tanah yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Jalur Lambat Medan Merdeka Selatan Ditutup Terkait MRT. Pekerja menyelesaikan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (24/7/2020). MRT fase II tersebut akan dibangun dengan panjang 5,8 kilometer dan memiliki tujuh stasiun bawah tanah yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur lambat Jalan Medan Merdeka Selatan depan ESDM akan ditutup terkait dengan pengerjaan proyek konstruksi jalur Moda Raya Terpadu milik PT Mass Rapid Transit (MRT) fase 2 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Jalur tersebut akan ditutup pada 26 Agustus sampai dengan 9 September 2020.

Atas penutupan tersebut, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan penutupan jalur lambat di Jalan Medan Merdeka Selatan sisi selatan, sehingga lalu lintas yang dari arah timur (Tugu Tani) yang akan belok kiri dialihkan melalui jalur cepat.

Baca Juga

"Kecuali untuk Wisma Antara dan Kementerian ESDM masih dapat mengakses jalur lambat untuk masuk ke gedung," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangannya, Selasa (25/8).

Penutupan tersebut, karena akan dilakukan pengerjaan "tes pit" di Jalan Medan Merdeka Selatan sisi selatan atau jalur lambat di depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh pelaksana kegiatan konstruksi perusahaan patungan Shimizu-Adhi Karya.

Sebagai pelaksana konstruksi MRT Fase 2 paket CP201 (Stasiun Thamrin dan Stasiun Monumen Nasional), perusahaan itu, ucap Syafrin, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan baik berkendara atau tidak di lokasi pekerjaan.

"Diimbau pada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan di jalan," ujar  Syafrin.

MRT Fase II akan memiliki jalur bawah tanah sepanjang 11,2 km dengan 10 stasiun dan terbagi menjadi dua segmen yakni fase IIA sepanjang 6 km dan fase IIB sepanjang 5,8 km.

Fase II ini akan membentang dari Bundaran HI - Thamrin - Monas - Harmoni - Sawah Besar - Mangga Besar - Glodok - Kota (Fase IIA). Kemudian berlanjut membentang dari Kota - Mangga Dua - Ancol - Ancol Barat. Estimasi biaya untuk MRT Fase II ini adalah sekitar Rp 22,5 triliun dengan mulai pengoperasian ditargetkan pada 2027 dengan awal pengerjaan pada Maret 2020.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement