Senin 24 Aug 2020 18:44 WIB

PB IDI Sindir Menteri tak Pakai Masker Saat Rapat

PB IDI menyayangkan para menteri yang tak mengenakan masker saat rapat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Bayu Hermawan
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyayangkan yang dilakukan para menteri ketika berfoto tanpa mengenakan masker di Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) 2020.  PB IDI mengatakan, seharusnya pemimpin, tokoh masyarakat, harus memberikan contoh menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

"Saya sering bilang petugas kesehatan, tokoh masyarakat, public figure, pemimpin, influencer harus berusaha memberikan contoh dan penjelasan yang sesuai (menerapkan) protokol kesehatan," ujar Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Senin (24/8).

Baca Juga

Daeng M Faqih melanjutkan, sebab orang-orang ini dilihat dan diperhatikan oleh masyarakat. Bahkan, ia menjelaskan, masyarakat di level bawah hanya mendengar sosok public figure yang menjadi panutan. Karena itu, Daeng meminta pimpinan masyarakat seperti pemerintah, hingga organisasi profesi juga ikut bergerak memberikan pemahaman, pengertian, pengaruh atau perintah kepada komunitasnya supaya disiplin dalam melakukan protokol kesehatan. 

"Upaya ini perlu terus digenjot karena mungkin jalannya kurang kencang, apalagi di tengah masyarakat yang hoaksnya luar biasa," katanya. 

Sebelumnya beberapa foto acara Rapat Koordinasi itu beredar di sosial media. Salah satu foto menunjukkan para menteri duduk berdekatan dan berpose di depan kamera tanpa mengenakan masker. Di belakang mereka terpampang sebuah backdrop yang bertuliskan 'Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) 2020'. Tertulis pula bahwa pertemuan itu diselenggarakan di Bali pada 21-22 Agustus 2020. Foto-foto mereka tanpa mengenakan masker itu langsung menuai sorotan publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement