Rabu 12 Aug 2020 00:15 WIB

Covid-19 Bisa Tertular dari Asap Rokok?

Sejumlah pakar mengatakan, jawabannya adalah mungkin.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Apakah Covid-19 bisa menular dari paparan asap rokok? Sejumlah pakar mengatakan, jawabannya adalah mungkin (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: www.freepik.com
Apakah Covid-19 bisa menular dari paparan asap rokok? Sejumlah pakar mengatakan, jawabannya adalah mungkin (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan percaya bahwa cara utama penyebaran virus corona adalah melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Covid-19 bisa menular melalui sekresi mulut dan hidung, termasuk air liur dan tetesan pernapasan.

Tetesan itu bisa tersebar ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. Pertanyaannya, apakah Covid-19 bisa menular dari paparan asap rokok? Sejumlah pakar mengatakan, jawabannya adalah mungkin.

Baca Juga

Meskipun belum ada studi yang meneliti secara langsung perokok pasif dan penyebaran virus corona, asap yang berembus saat merokok juga bisa membawa tetesan pernapasan. Sama halnya ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, dan menguap.

Ahli paru-paru di Pusat Medis St Jude di Fullerton, California, Julie Lyou, menyampaikan hal tersebut. Tidak menutup kemungkinan partikel yang dilepaskan saat berbicara, bernyanyi, dan merokok tetap tinggal di udara untuk waktu lama.

"Karena virus corona menyebar melalui kontak langsung dari orang ke orang, aktivitas yang mencakup kontak dekat (kurang dari enam kaki) tanpa masker harus dihindari, termasuk asap rokok," kata Lyou, dikutip dari laman Health, Selasa (11/8).

Artinya, penularan virus bisa terjadi meski seseorang adalah perokok pasif yang hanya menghirup asap rokok dari perokok aktif. Terlebih, perokok pasti melepaskan masker wajah, sehingga berada di sekitarnya sama saja berada di lingkungan berisiko tinggi.

Para perokok aktif pun memiliki risiko lebih besar mengidap Covid-19. Pusat Penelitian dan Pendidikan Pengendalian Tembakau di University of California San Francisco melakukan meta-analisis terhadap 19 makalah yang mengulas hal tersebut.

Deretan riset itu memiliki data tentang merokok dan perkembangan penyakit Covid-19 (17 dari Cina, satu dari Korea, dan satu dari Amerika Serikat). Hasil analisis, merokok meningkatkan risiko dua kali lipat perkembangan penyakit pada pengidap Covid-19.

Pada Mei 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa perokok lebih mungkin mengembangkan penyakit parah apabila mengidap Covid-19, dibandingkan dengan nonperokok. Terlepas dari risiko corona, menghindari asap rokok selalu menjadi anjuran.

"Studi telah menunjukkan hubungan antara perokok pasif dengan peningkatan risiko kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Paparan asap rokok jangka pendek dapat memperburuk asma dan COPD," kata Lyou.

Asisten profesor onkologi bedah toraks Osita Onugha mengatakan, belum ada bukti bahwa asap membuat virus menyebar lebih jauh. Meski begitu, Onugha mengingatkan tidak ada jarak aman yang dapat direkomendasikan di sekitar perokok.

Jarak sekalipun tidak melindungi seseorang dari berbagai dampak kesehatan sebagai perokok pasif, ketika berdiri di sekitar perokok. Onugha menyarankan untuk mengenakan masker wajah atau face shield untuk meminimalisasi risiko penularan.

"Masuk akal untuk menganggap bahwa segumpal asap, yang terdiri dari tetesan pernapasan, dapat menyebabkan penularan Covid-19," ujar ahli bedah toraks di Institut Kanker John Wayne, Pusat Kesehatan Santa Monica, California, tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement