Senin 03 Aug 2020 10:32 WIB

Jokowi: Masyarakat Semakin Khawatir Covid-19

Jokowi ingin Satgas Covid-19 fokus pada kampanye disiplin protokol kesehatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Presiden RI, Joko Widodo
Foto: BPMI
Presiden RI, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap pandemi covid-19 dalam beberapa minggu terakhir ini. Kekhawatiran masyarakat tersebut, kata dia, bisa disebabkan oleh jumlah kasus yang semakin meningkat maupun semakin banyaknya masyarakat yang tak patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8). “Saya tidak tau sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai covid. Entah karena kasusnya meningkat, atau terutama (kalangan) menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tetapi semakin banyak,” ujar dia.

Baca Juga

Jumlah kasus covid terkini di Indonesia pun telah mencapai angka 111.455 orang dengan tingkat kematian sebesar 4,7 persen. Angka kematian ini bahkan lebih tinggi 0,8 persen dari tingkat kematian global. 

Sementara itu, angka kesembuhan pasien juga semakin meningkat, yakni sebesar 61,9 persen. “Pada kesempatan yang baik ini saya ingin agar yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian kita,” ucap Jokowi.

Jokowi ingin Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 fokus pada kampanye disiplin protokol kesehatan. Kampanye protokol kesehatan ini harus dijelaskan secara detil kepada masyarakat sehingga benar-benar dipahami.

Selain itu, Jokowi juga ingin melibatkan peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di tiap daerah. “Tapi kalau ibu-ibu siap, saya kira PKK ini juga efektif untuk //door to door// urusan masker. Urusan perubahan perilaku betul-betul harus kita lakukan dengan komunikasi mungkin di tv, medsos, dll, secara masif mungkin dalam dua minggu ini. Dengan cara-cara yang berbeda,” ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement